Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Setelah Heboh soal Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi Peringati Para Menteri, Singgung Media Asing

Presiden Jokowi meminta para menterinya berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan kepada publik soal penanganan Covid-19 di Indonesia.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Kompas.com
ILUSTRASI-Presiden Jokowi memberi peringatan kepada para menteri untuk berhati-hati saat berkomentar soal penanganan Covid-19 

"Hati-hati, tolong satu itu saja. Prof Wiku diajak bicara, kalau memang mau bicara (ke media)," tutur dia.

Jawaban Istana soal Isu Reshuffle

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Kepala Staf Kepresiden Moeldoko (kiri) dan Mensesneg Pratikno (kanan) menyampaikan keterangan terkait revisi UU KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Presiden menyatakan mendukung sejumlah poin dalam draf revisi UU KPK diantaranya kewenangan menerbitkan SP3, pembentukan Dewan Pengawas KPK dari unsur akademisi atau aktivis anti korupsi yang akan diangkat langsung oleh presiden, ijin penyadapan dari dewan pengawas internal KPK serta status pegawai KPK sebagai aparatur sipil negara.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Kepala Staf Kepresiden Moeldoko (kiri) dan Mensesneg Pratikno (kanan) menyampaikan keterangan terkait revisi UU KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Presiden menyatakan mendukung sejumlah poin dalam draf revisi UU KPK diantaranya kewenangan menerbitkan SP3, pembentukan Dewan Pengawas KPK dari unsur akademisi atau aktivis anti korupsi yang akan diangkat langsung oleh presiden, ijin penyadapan dari dewan pengawas internal KPK serta status pegawai KPK sebagai aparatur sipil negara. (Warta Kota)

Setelah beredar isu Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet besar-besaran, ini jawaban resmi dari pihak Istana Negara.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menepis kabar yang menyebut Presiden Joko Widodo akan merombak susunan kabinet ( reshuffle kabinet) besar-besaran.

Pratikno menegaskan, seluruh menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Maju beserta jajaran di bawahnya tengah bekerja keras untuk menangani dampak pandemi Covid-19.

"Jadi kita semua terkejut dengan rilis yang mengatakan ada 18 menteri yang akan di-reshuffle. Itu tidak benar, karena hari-hari ini kita konsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian," kata Pratikno dalam siaran pers, Sabtu (22/8/2020).

Ia menyatakan, Presiden Jokowi telah mengarahkan jajarannya untuk memanfaatkan momentum krisis akibat pandemi Covid-19 demi lompatan kemajuan.

"Pak Presiden selalu perintahkan kepada menteri untuk fokus bekerja, fokus menyelesaikan krisis, dan fokus membajak momentum krisis ini untuk melakukan lompatan kemajuan di segala bidang," ujar Pratikno.

Ia mengingatkan, masyarakat membutuhkan kerja cepat dan terfokus pemerintah untuk menghasilkan solusi dan mengatasi pandemi yang tengah berlangsung di Indonesia.

Selain itu, kata Pratikno, para menteri juga akan terus bersinergi satu sama lain dalam menangani krisis.

"Krisis kesehatan segera selesai, krisis perekonomian segera selesai, dan justru kita sekali lagi melakukan lompatan kemajuan ke depan. Jadi tolong kita semuanya fokus untuk bekerja," kata Pratikno.

Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menyebut, Presiden Jokowi akan mengocok ulang susunan Kabinet Indonesia Maju.

"Dari info yang diperoleh IPW, sedikitnya ada 11 menteri Jokowi yang akan di-reshuffle dan paling banyak 18," ujar Neta dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Tribunnews.com.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Minta Para Menteri Hati-hati Beri Pernyataan soal Penanganan Covid-19"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved