Tribun Sinjai
Banyak Korban di Tikungan Batuboddong Apareng Sinjai, Warga Minta Polisi Pasang Pengaman Jalan
Berdasarkan keterangan warga yang diperoleh TribunSinjai.com, setiap tahunnya mencapai belasan mobil maupun pengendara sepeda motor yang jatuh.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sudirman
TRIBUNSINJAI.COM, TELLULIMPOE- Tikungan Batuboddong Apareng, Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, seringkali menelan korban jiwa.
Berdasarkan keterangan warga yang diperoleh TribunSinjai.com, setiap tahunnya mencapai belasan mobil maupun pengendara sepeda motor yang jatuh.
Ada yang terjun di dasar sungai dan juga ada yang hanya sampai pada batang pohon.
"Sudah lama dan setiap tahun ada kendaraan yang alami laka lantas, rata-rata belasan dalam satu tahun," ungkap Agus salah seorang warga Samaturue, Minggu (16/8/2020).
Diungkap bahwa selama tahun 2020 ini, sudah ada enam kendaraan mobil yang terjun di jurang.
Terkait sejumlah peristiwa lakalantas, warga setempat berharap agar aparat kepolisian bersama pemerintah dapat memasang rambu dan pengaman jalan yang cukup.
" Bukan hanya pengendara dan penumpang kendaraan terancam. Tapi kami juga pak yang ada di sekitar jalan itu, karena rumah-rumah warga di bawah jalan," kata Agus.
Diungkap bahwa kerap juga mobil warga yang alami lakalantas tersangkut di belakang rumah warga.
Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Sinjai, AKP Rahim yang dimintai tanggapan oleh TribunSinjai.com atas keluhan warga tentang minimnya penerangan rambu jalan tak ditanggapi hingga saat ini.
Dan pada Sabtu dinihari kemarin mobil mini bus DD 1452 GJ, warna Silver membawa pengantar pengantin dari Kecamatan Bontoramba, Jeneponto ke Bajoe Kabupaten Bone meluncur di dasar sungai yang tingginya sekitar 50 meter dari permukaan jalan ke dasar sungai.
Enam warga asal Kecamatan Bontoramba tewas, dan dua orang selamat.
Mereka yang tewas adalah Sampara Subu bin Subu (55), Ali Sadikin (50), Badiheng (70), Indah Sari (65), Jamila (59), Hanafi (59). Keenam orang tersebut sudah dikebumikan kemarin. (*)