Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kejari Maros Usut Bangunan Rusak Balai Instalasi Pakan Ternak Milik Dinas Pertanian di Tompobolu

Kejari Maros turun tangan setelah bangunan yang berada di pedalaman Kabupaten Maros, menuai sorotan warga setempat.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM/ Ikhsan
Telan Anggaran Rp 605 Juta, Instalasi Pembibitan Dinas Pertanian di Tompobulu Maros Terbengkalai 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros, akan mengusut mangkraknya bangunan Balai Instalasi Pembibitan Hijauan Pakan Ternak di Kecamatan Tompobulu.

Kejari Maros turun tangan setelah bangunan yang berada di pedalaman Kabupaten Maros, menuai sorotan warga setempat.

Pasalnya, sejak bangunan yang telah menelan Rp 605 juta rampung 2019, hingga sekarang belum difungsikan dan mangkrak.

"Ya nanti kita tindaklanjuti," kata Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Maros, Dhevied Setiawan, Sabtu (15/8/2020).

Dhevied mengakui, pihaknya belum menerima laporan dari warga yang protes.

Pihaknya baru tahu jika bangunan tersebut terbengkalai setelah membacanya dari berita.

"Mudah mudahan bisa dapat kerugian negara besar," kata Dhevied.

Dijamin Dapat Jodoh! 3 Desa ini Dihuni Mayoritas Wanita Cantik Haus Suami yang Siap Dinikahi

Kejari Diminta Usut Instalasi Pembibitan Pertanian di Tompobulu, Begini Pengakuan Kabid Peternakan

Telan Rp 605 Juta, Instalasi Pembibitan Dinas Pertanian di Tompobulu Maros Terbengkalai dan Rusak

Untuk saat ini, Kejari Maros tengah mengusut delapan kasus laporan warga. 

laporan tersebut berkaitan dengan adanya kecurangan di lapangan yang diduga dilakukan oknum.

Delapan laporan tersebut diluar kasus Balai Instalasi Pembibitan Hijauan Pakan Ternak di Kecamatan Tompobulu.

Kondisi bangunan Balai Instalasi Pembibitan Hijauan Pakan Ternak di Kecamatan Tompobulu, kini memprihatinkan.

Seorang warga, Hamzan berharap pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Maros segera turun ke lapangan dan mengusut bangunan tersebut.

"Karena bisa jadi terjadi pengurangan kualitas bangunan yang menguntungkan banyak pihak," katanya.

Bahkan bangunan tersebut dibiarkan terbengkalai atau tidak terurus.

Sejumlah bahan materialnya sudah rusak.

Bangunan mubazir tersebut merupakan milik Dinas Pertanian Maros.

Bangunan tersebut didapat Hamzan saat sedang melintas di sekitar lokasi. Ia temani putranya.

"Sebenarnya, tanpa sengaja saya melihat bangunan itu. Saya antar anak pergi mandi-mandi di sungai," katanya.

"Bikin heran, untuk apa ada bangunan dengan anggaran ratusan juta rupiah, jika ujung-ujungnya tidak difungsikan. Sudah banyak bagian yang rusak," kata Hamzan.

Hamzan menyampaikan, bangunan bersumber dari APBD 2019 tersebut berada di Desa Bonto Matinggi, Tompobulu.

Kerusakan terjadi pada lantai dasar, atap, tiang dan plafon.

Kondisi sekitar bangunan juga, sudah tumbuh subur rumput. Rumput mulai menjalar ke bangunan.

"Mungkin itu yang dibilang buang-buang anggaran. Membangun tapi mubazir. Kami sakit hati lihatnya," katanya.

Menurutnya, anggaran Rp 605 juta tersebut akan bermanfaat jika disalurkan ke warga kurang mampu di Maros.

"Bangunan mahal yang terbengkalai. Kondisi di beberapa bagian bangunan sudah nampak rusak," ujarnya.

Kerusakan terjadi meski bangunan itu belum setahun.

 Dijamin Dapat Jodoh! 3 Desa ini Dihuni Mayoritas Wanita Cantik Haus Suami yang Siap Dinikahi

 Kejari Diminta Usut Instalasi Pembibitan Pertanian di Tompobulu, Begini Pengakuan Kabid Peternakan

 Telan Rp 605 Juta, Instalasi Pembibitan Dinas Pertanian di Tompobulu Maros Terbengkalai dan Rusak

"Kerusakan terlihat jelas pada bagian struktur bangunan, utamanya dibagian depan," lanjut dia.

Hamzan curiga, bukan hanya bangunan tersebut bermasalah. Sejumlah bangunan lain yang berada di pedalaman mengalami hal yang sama.

 "Ini sampel pembangunan di daerah pedalaman Maros. Bangunan dibangun dan terbengkalai. Bahkan sudah rusak," katanya.

Kepala Bidang Peternakan, A Jumi menanggapi temuan warga.

Menurutnya, kondisi bangunan sudah rusak, namun pembangunan tetap akan dilanjutkan.

Ia beralasan, masalah muncul karena adanya Virus Corona atau Covid-19 melanda.

"Memang belum difungsikan. Karena (pembangunan) bertahap," katanya.

"Sebenarnya tahun ini ada kelanjutan.  Tapi karena Covid-19,  jadi tidak ada yang jalan," ujarnya.

Ia berjanji akan memperbaiki kerusakan pada bangunan itu.

Saat ditanya soal sumber anggaran yang akan digunakan memperbaiki serta tahapan pembangunan, ia memilih tak menjawab. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved