Vaksin Covid
Begini Pengakuan Relawan Vaksin Covid-19, Driver Ojol Ngaku Ngantuk dan Tak Boleh Konsumsi Obat Lain
Keterangan Ketua Tim Peneliti Uji Klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad Prof Kusnandi Rusmil, sebelumnya ada 21 relawan yang mendaftar
TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah secara resmi telah melakukan uji coba Vaksin Covid-19 kepada sejumlah relawan.
Vaksin Covid-19 itu disuntikkan kepada 19 relawan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Jalan Eryckman, Kota Bandung, Selasa (11/8/2020) lalu.
• Pria Ini Tewas di Tangan Mantan Terindah, Ajak Berhubungan Intim hingga 2 Kali Tapi Tak Mampu Layani
• Kejari Maros Usut Bangunan Rusak Balai Instalasi Pakan Ternak Milik Dinas Pertanian di Tompobolu
Dilansir Sosok.ID dari Tribun Jabar, penyuntikkan pertama ini disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Tampak pula Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BNPB Doni Monardo beserta rombongan lainnya.
Menurut keterangan Ketua Tim Peneliti Uji Klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad Prof Kusnandi Rusmil, sebelumnya ada 21 relawan yang mendaftar.

"Sudah, tadi 19 sesuai dengan swab kemarin, kemarin kan 21 diswab, tapi yang datang 19, mungkin yang tadi satu kurang sehat," ujarnya, Selasa (11/8/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Jabar.
Salah satu dari 19 relawan yang disuntik itu adalah seorang driver ojol bernama Fadly Barjadi Kusuma (32).
Warga Kecamatan Batununggal, Kota Bandung itu mengaku proses penyuntikkan tak memakan waktu lama.
• Tips Wirausaha di New Normal, Dibahas di Webinar Program Pengembangan Kewirausahaan Politani Pangkep
• Kawasan Kuliner Lego-Lego Diresmikan Gubernur Sulsel, Pertamina Siapkan 10 Booth Bagi UMKM Binaan
"Alhamdulillah tadi lancar. Disuntik vaksinnya cuma kurang dari 1 menit," ujarnya saat ditemui Tribun Jabar di RSP Unpad, Selasa (11/8/2020).
Saat ditanya soal motivasi menjadi relawan, Fadly mengaku hal itu ia lakukan demi kebaikan dirinya sendiri dan keluarganya.
"Saya kerja di luar. Pas saya pulang, saya tidak mau bawa virus sampai istri anak jadi korban.

"Motivasi besarnya buat masyarakat juga, setelah ini berhasil kan bermanfaat buat orang lain juga," ucapnya.
Soal efek samping, Fadly mengaku sempat merasa takut.
"Soal efek samping, sempat takut sih. Tapi saya sudah melewati fase takut itu.
"Tapi yang paling saya takutkan itu, saya tidak bisa kerja dan tidak bisa nafkahi anak istri," ucapnya.