Proyek Kereta Api
Jalur Kereta Api Makassar-Parepare Terancam Batal, Begini Respon Gubernur Sulsel
Pembangunan Jalur Kereta Api (KA) Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan terancam batal dan akan dialihkan ke Pulau Jawa.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembangunan Jalur Kereta Api (KA) Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan terancam batal dan akan dialihkan ke Pulau Jawa.
Ancaman disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), Zulmafendi saat berada di Kantor Bupati Maros, Kamis (13/8/2020).
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah merespon singkat.
"Nggak usah ngancamlah, ini bukan rananya untuk ngancam-ngancam, kita sudah bekerja maksimal," ujar NA usai meresmikan Galery ATM Center Bank Sulselbar di Jl Sam Ratulangi Makassar, Jumat (13/8/2020).
Ia berharap pemerintah pusat untuk menyiapkan dananya. "Tinggal siapkan dananya untuk pembebasan lahan, kita selesaikan," kata Bupati Bantaeng 2 Periode itu.
Selama ini lanjut NA, Pemprov dan instansi terkait sudah bekerja dan berkomitmen menyelesaikan pembangunan jalur KA Makassar-Parepare.
"Kita kompakko ada BPN (Badan Pertanahan Negara) dan Kejati (Kejaksaan Tinggi), siang-malam kumpulin pemerintah daerah, masyarakat, jadi tidak usah itu," katanya.
"Tinggal kesiapan anggaran pembebasan lahan. Tidak ada alasan masyarakat menghalangi pembangunan untuk kepentingan umum ini. Kalau tidak kan ada konsinyasi," jelas NA.
Seperti diketahui, rencana pembatalan adanya kereta api di Sulsel disebabkan adanya masalah serius di Kabupaten Maros.
Hal tersebut dipicu karena berlarut-larutnya permasalahan terkait pembebasan lahan yang ada di Maros. Pemerintah dinilai belum mampu tuntaskan masalah tersebut.
Sekretaris Dirjen Perkeretaaian, Zulmafendi menyampaikan, sangat mudah bagi pemerintah untuk memindahkan lokasi pembangunan rel kereta api ke daerah yang sudah siap untuk menerima pembangunan.
Hanya saja, jika pemindahan segera dilakukan, maka akan mempermalukan Sulsel, khususnya Maros.
"Kalau memang tidak siap, kami bisa saja memindahkan pembangunan rel kereta api ini ke daerah lain," ujarnya saat memimpin rapat di ruang rapat Kantor Bupati Maros.
"Dan ini pasti akan mempengaruhi Sulsel, mempermalukan Sulsel, karena batalnya pembangunan rel kereta api," lanjut dia.(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad