Tribun Bulukumba
Bakal Dituntut Keluarga Pasien, Begini Penjelasan Manajemen RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba
Sebelumnya, orangtua Rasti, mengaku bakal menuntut manajemen RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba, akhirnya angkat bicara terkait aduan keluarga Almarhum Andi Rasti Dwi Rahayu.
Sebelumnya, orangtua Rasti, mengaku bakal menuntut manajemen RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, karena lalai dalam merawat pasien, hingga menyebabkan kematian.
Kasubag Humas dan Promkes RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, Gumala Rubiah, mengaku mengucapkan belasungkawa mendalam atas berpulangnya Andi Rasti, yang juga merupakan salah satu staf keuangan di RSUD Bulukumba.
"Perlu kami klarifikasi pasien atas nama Andi Rasti benar masuk pada tanggal 6 Agustus 2020, pukul 20.40 Wita. Dirujuk dari RS Yasira dengan umur kehamilan 41–42 minggu (sudah melewati tafsiran persalinan) dengan pengantar untuk direncanakan induksi persalinan," jelas Gumala, Selasa (11/8/2020).
Perlu diketahui, kata Gumala, keadaan umum ibu pada saat masuk rumah sakit dalam kondisi inpartu ditandai dengan adanya pembukaan mulut rahim dan kontraksi.
Tanda–tanda vital dalam batas normal, denyut jantung bayi yang dikandungnya juga normal.
Dengan kondisi tersebut diambil keputusan untuk observasi, diharapkan dapat melahirkan normal.
Pada Jumat (7/8/2020) pagi, dilakukan pemeriksaan kembali, dan tidak didapatkan kemajuan persalinan sehingga dilakukan induksi persalinan.
Dan hal ini, kata Gumala, sudah disetujui oleh pihak keluarga.
Setelah dilakukan induksi pada jam 7.00 Wita, jam 8.35 wita kemudian ketuban pecah, spontan dan dilanjutkan dengan observasi denyut jantung janin dan kontraksinya.
Namun, tiba– tiba sekira pukul 09.30 wita, pasien syok sehingga dilakukan segera tindakan penyelamatan pasien manajemen jalan napas dan bantuan sirkulasi.
Juga dilakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan tindakan medis lainnya. Namun jam 10.15 wita pasien dinyatakan meninggal.
"Berdasarkan kriteria klinis, penyebab kematian ibu Andi Rasti disebabkan oleh emboli air ketuban. Emboli air ketuban adalah kondisi ketika air ketuban masuk dan bercampur ke dalam sistem peredaran darah menuju ke jantung," jelas Gumala.
Emboli air ketuban, lanjut Gumla, adalah salah satu komplikasi persalinan yang jarang terjadi, tetapi sulit untuk dicegah dan dideteksi sejak dini.
Kondisi ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan penyebabnya tidak diketahui secara pasti.