Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Padahal Rangking 1 Calon Taruna Akpol se-Provinsi Kepri, Gugur karena Covid-19, Begini Kisahnya

Padahal Rangking 1 Calon Taruna Akpol se-Provinsi Kepri, Gugur karena Covid-19, Begini Kisahnya

Editor: Ilham Arsyam
penerimaan polri/ tribunlampung
Positif COVID-19, Rangking 1 Calon Taruna Akpol Kepri Gugur, Mabes Polri: Kami Kehilangan. Pendaftaran Polisi (Seleksi Taruna Akpol, Bintara & Tamtama) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral curhat seorang pelajar asal Kota Batam yang gugur masuk Akpol akibat dinyatakan positif COVID-19.

Pelajar ini curhat di akun Twitter dengan nama akun @siap_abangjagoo.

@siap_abangjagoo mengatakan dinyatakan tidak bisa berangkat melanjutkan pendidikan Akpol, meski mengaku sebagai rangking 1 se Provinsi Kepri.

Kekecewaan akun @siap_abangjagoo makin membuncah setelah melakukan tes Rapid dan Swab secara mandiri dan hasilnya dinyatakan negatif.

Hingga Minggu (8/8/2020), postingan ini sudah dikomentari dan diretweet 37,7 ribu kali dan disukai 75,2 akun/

Kepala bidang kesehatan dan kedokteran Polda Kepri Kombes Pol dr Muhammad Haris saat dikonfirmasi mengatakan bahwa untuk pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada taruna Akpol yang hendak melanjutkan pendidikan tersebut sudah sesuai dengan prosedur.

"Kita lakukan pengambilan sampel Swab, tetapi untuk pemeriksaan di BTKL-PP Batam," ujarnya

Haris juga menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan sebelum keberangkatan para calon taruna Akpol tersebut merupakan yang harus dilakukan sebelum keberangkatan karena di tengah situasi Pandemi Covid-19.

"Kami mengambil sampel Swab para taruna Akpol tersebut untuk memastikan kesehatan para anak anak tersebut," sebutnya pada Tribun Batam pada Kamis (6/8/2020)

Terkait postingan yang ramai di akun media sosial, Haris mengatakan pihaknya sudah mengetahui hal tersebut.

"Saya juga sudah melaporkan terkait dinyatakan positif beberapa taruna Akpol tersebut ke Wakapolda dan Kapusdokkes," ujarnya.

Lanjutnya walaupun hasil pemeriksaan secara mandiri beberapa taruna Akpol yang dinyatakan negatif usai pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, Haris mengatakan pihaknya berpedoman pada hasil pemeriksaan pihaknya.

"Kita berpedoman kepada hasil pemeriksaan pertama kita karena, dalam kasus COVID-19 dinyatakan ada negatif palsu, seperti banyak kasus," ujarnya.

Kabidokes Polda Kepri itu juga mengatakan bahwa sebelum mengikuti proses perekrutan para calon taruna Akpol sebenarnya sudah menandatangi kesepakatan sebelum mengikuti proses seleksi.

"Dalam perekrutan calon Akpol ada persetujuan untuk di periksa, persetujuan untuk diumumkan hasil dan persetujuan tidak mempertentangkan hasil yang di sampaikan dan mereka semua sudah menandatangi hal tersebut," ujarnya.

Haris kembali menegaskan bahwa pihaknya dalam melaksanakan pemeriksaan kesehatan para calon polisi baik itu taruna Akpol, tantama sudah dilakukan secara prosedural dan pedoman Perekrutan.

"Apa yang kita lakukan dan hasil yang ada sudah sesuai prosedur," ujarnya. 

Mabes Polri Angkat Bicara

Markas Besar Kepolisian RI angkat bicara soal polemik calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2020 asal Kepri yang tak lolos karena dinyatakan positif COVID-19.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menjelaskan penerimaan calon anggota Polri seperti taruna atau taruni Akpol dimasa pandemi COVID-19 harus mengedepankan protokol kesehatan.

“Panitia seleksi sebelum pelaksaan tes dilakukan penyumpahan, dan panitia seleksi bidang kesehatan menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) disetiap perwakilan daerah,” kata Argo dalam keterangannya, Minggu (9/8/2020).

Argo mengatakan seluruh peserta calon taruna atau taruni Akpol 2020 harus dinyatakan bebas dari paparan virus corona atau COVID-19.

Menurut Argo, pemeriksaan COVID-19 itu harus dilakukan di RS Bhayangkara.

“Peserta harus bebas COVID-19 yang dinyatakan dengan hasil swab oleh gugus tugas dan RS Bhayangkara serta IDI,” jelasnya.

Menurutnya, kasus gagal calon taruna atau taruni Akpol tidak hanya terjadi di Polda Kepulauan Riau saja.

Kasus tersebut juga terjadi di peserta Akpol di Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Timur

“Juga ada yang di pulangkan karena hasil swab positif. Kalau tetap dipaksakan diberangkatkan seleksi di Pusat, dikhawatirkan akan mempengaruhi peseta yang lain untuk tertular Covid-19,” jelasnya.

Kendati demikian, Argo mengaku kehilangan calon taruni terbaik lantaran dinyatakan positif Covid-19.

Padahal, calon taruni yang dinyatakan positif itu mendapat rangking teratas di bidang akademis.

Polri, kata Argo, mendoakan dan membuka peluang selebar-lebarnya untuk mencoba kembali pada pembukaan Akpol di tahun yang akan datang.

“Polri merasa kehilangan peserta terbaik seleksi untuk menjadi Polisi. Namun tidak bisa dipungkiri karena salah satu syarat utama adalah bebas Covid-19,” tandas Argo.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Curhat Calon Taruna Akpol yang Gagal Karena Positif Covid-19, Mabes Polri Mengaku Kehilangan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved