Manfaat Menyusui
Menyusui Bermafaat Bagi Kesehatan dan Cegah Kanker Payudara bagi Wanita, Benarkah?
Dalam dunia medis, menyusui memang sering dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara.
Menyusui mungkin cukup mengimbangi peningkatan risiko kanker payudara yang terkait kehamilan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menyusui dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker payudara agresif hingga 20 persen dibanding wanita yang tidak menyusui.
Sayangnya, ada satu kelompok yang tampaknya tidak mengalami efek yang sama.
Kelompok tersebut adalah orang Amerika-Afrika.
• Jerinx SID Minta Maaf Kepada IDI hingga Diperiksa Polda: Tolong Jangan Ditanggapi dengan Perasaan
• Kondisi Memprihatinkan! Masjid Pedalaman Maros akan Dibangun Ulang Pencinta Masjid Makassar
Diketahui bahwa wanita kulit putih mengalami kanker payudara lebih sering setelah menopause dibanding wanita Amerika-Afrika.
Meski begitu, wanita Amerika-Afrika muda lebih mungkin menghadapi kanker payudara yang agresif dibanding wanita kulit putih.
Hal tersebut mungkin karena wanita kulit hitam lebih jarang menyusui.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, secara substansial lebih sedikit bayi Amerika-Afrika yang diberi asi daripada bayi kulit putih.
Hal tersebut menunjukkan bahwa menyusui terbukti memiliki perlindungan terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang untuk ibu dan anak.
Wanita kulit hitam lebih mungkin tidak mendapatkan dukungan menyusui di tempat kerja.
Kurangnya dukungan dari masyarakat bisa jadi mempengaruhi sikap budaya mereka untuk tidak menyusui.
Pada 2014, CDC melaporkan bahwa rumah sakit dengan populasi pasien Amerika-Afrika yang lebih besar cenderung tidak mempromosikan ASI.
Lalu Apakah Perempuan Harus Menyusui Untuk Mencegah Kanker Payudara?
Tentu saja, kata Borges. Namun tidak semua wanita atau bayi belum tentu dapat melalui proses menyusui.
Hal ini mungkin dipengaruhi oleh budaya, gaya hidup, dan berbagai faktor lainnya.