Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pencurian Ponsel

Ponsel Ayahnya Dicuri & Lapor Polisi, Akhirnya Lokasi Rumah Pencuri Ditemukan, Saat Ketemu Tak Tega

Miris! Cari Ponsel Ayahnya yang Dicuri Sampai Lapor Polisi, Pria Ini Temukan Rumah si Pencuri, Bukan Dijual Tapi Untuk Sekolah Online sang Anak

Editor: Arif Fuddin Usman
kolase net/Tribunnews
Miris! Cari Ponsel Ayahnya yang Dicuri Sampai Lapor Polisi, Pria Ini Temukan Rumah si Pencuri, Bukan Dijual Tapi Untuk Sekolah Online sang Anak, Begini Akhirnya! 

Rumah itu hanya berukuran 4x6 yang dihuni oleh lima anggota keluarga serta terbuat dari bambu.

Tak banyak isi perabotan di dalam rumah, yang terlihat mencolok oleh Ahmad hanya sebatas lemari pakaian dan lemari piring yang telah usang.

Matanya sempat tertuju pada salah satu anak yang ternyata sedang memegang ponsel yang ia kenali.

WIFI GRATIS UNTUK PELAJAR - Warung kopi Rizki di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Kota Tsngerang Selatan, memberikan layanan wifi gratis untuk para pelajar yang belajar daring, Rabu (29/7/2020). Anhar Rizki,, pemilik warung kopi ini mengaku prihatin melihat para pelajar yang belajar online namun ada keterbatasan tidak mempunyai kuota internet.(WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)
WIFI GRATIS UNTUK PELAJAR - Warung kopi Rizki di Jalan Jombang Raya, Pondok Aren, Kota Tsngerang Selatan, memberikan layanan wifi gratis untuk para pelajar yang belajar daring, Rabu (29/7/2020). Anhar Rizki,, pemilik warung kopi ini mengaku prihatin melihat para pelajar yang belajar online namun ada keterbatasan tidak mempunyai kuota internet.

Ponsel sang ayah yang hilang beberapa hari lalu sedang dipegang bocah tersebut untuk mengikuti sekolah daring.

Ahmad pun makin sedih dan miris karena HP curian itu ternyata dipakai untuk belajar.

Menurut Ahmad, anak itu duduk di kelas 1 SMP, sedangkan kakaknya sudah putus sekolah dan adiknya yang paling bontot belum bersekolah.

"Saya sangat enggak nyangka si bapak nyuri HP biar anaknya bisa tetap sekolah dan belajar daring.

"Dari situ saya langsung lemas. Apalagi waktu nunggu, saya lihat keluarga itu cuma makan sepiring mi instan dan dimakan bersama," ujarnya.

Kepada bapak pemilik rumah, Ahmad pun mengatakan HP yang digunakan anak itu milik ayahnya.

Bapak yang bekerja sebagai kuli itu pun mengakui bahwa HP itu memang hasil curian.

"Saya minta saja si bapak datang ke rumah biar enggak salah paham. Dia langsung datang sambil menangis," ucapnya.

Pelaku pun meminta maaf pada ayah Ahmad dan mengaku terpaksa mencuri demi anak-anaknya tetap bisa belajar.

"Kalau niat nyuri, seharusnya semua barang berharga di rumah dibawa. Tapi ini, kan, cuma ambil satu HP," katanya.

Menurut Ahmad, HP curian itu sempat habis baterai. Untuk mengisi baterai, bapak tersebut harus ikut ke tetangganya.

"Saya sama ayah sepakat enggak memperpanjang masalah ini. Semoga saja si bapak itu bisa punya rezeki untuk beli HP agar anaknya bisa belajar," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved