Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fakta Lengkap Kasus Pelecehan Seksual Berkedok Riset Swinger, Ada Korban Baru Setiap Minggu

Kasus BA ini viral setelah salah satu penyintas berinisial IA menceritakan pelecehan seksual berkedok riset swinger itu lewat Facebook.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Seorang pria mengaku berprofesi dosen melakukan pelecehan seksual berkedok penelitian swinger 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Seorang pria berinisial BA yang berprofesi sebagai dosen mendadak viral di media sosial.

Pasalnya BA disebut-sebut telah melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah wanita.

Dalam aksinya, BA mengaku sebagai dosen yang tengah melakukan penelitian mengenai swinger.

Hal itu diungkap oleh salah satu korban melalui media sosial Facebook.

Setelah viral, BA akhirnya mengakui perbuatannya dan meminta maaf lewat unggahan video.

BA melakukan pelecehan dengan mengaku sebagai dosen dengan berbagai kedok.

Salah satu di antaranya adalah dengan kedok penelitian tentang swinger.

Berikut rangkuman fakta kasus pelecehan seksual yang dilakukan BA.

1. Viral di Facebook

Kasus BA ini viral setelah salah satu penyintas berinisial IA menceritakan pelecehan seksual berkedok riset swinger itu lewat Facebook.

Menurutnya, sejak unggahan di akun Facebook-nya viral, sampai saat ini sebanyak 50 laporan korban masuk.

Penyintas kebanyakan dihubungi oleh BA melalui chat media sosial atau telepon.

"Ada yang lewat Facebook Messenger, ada yang lewat komen dan kami konfirmasi apakah sama ini orangnya dan sebagainya. Pendataan masih, kayaknya bertambah pada bilang, Mbak saya dihubungi ini, dengan berbagai modus," jelas IA saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2020).

2. Pengakuan Penyintas

IA mengatakan, BA menghubunginya pada Januari 2019 dengan lebih dulu meng-add akun Facebooknya.

Awalnya BA menjalin komunikasi via chat Facebook.

"Dia mengaku akan melakukan penelitian, membantu penelitian temannya yang dari psikolog. Dia membantu penelitian sosial," ucap IA.

Sementara itu, penyintas lainnya, ID, membeberkan modus yang dilakukan BA ada beragam.

Menurutnya, BA suka curhat tentang istrinya hingga menyamar jadi istrinya dengan modus curhat diajak swinger.

"Saya dapat screenshot tadi malam ada sekitar 30-an screenshot, isinya detail dan vulgarkayak novel biru begitu. Dia memang menikmati menceritakan pada orang, dia menyalahgunakan rasa iba perempuan, perempuan dicurhati seperti itu kan kasihan, muncul rasa empati," jelas ID.

Menurutnya BA sempat berkomunikasi dengannya. Saat itu, dirinya tidak ada pikiran buruk terhadap BA.

Namun, ID merasa aneh ketika BA mengatakan untuk menyelami jaringan swinger harus melakukan kegiatan itu.

"Saya bilang peneliti tidak harus melakukan seperti apa yang diteliti, meneliti pembunuh ya tidak harus jadi pembunuh. Dari situ kan sudah aneh," imbuhnya.

3. Ada Korban Baru Setiap Minggu

ID mengatakan, masih memikirkan untuk mengambil langkah hukum. Sebab saat ini hukum di Indonesia masih belum berpihak kepada penyintas.

"Sejauh ini kita konsennya masih agar tidak jatuh korban lain, kemarin pelaku menyampaikan permintaan maaf terbuka seperti itu," ujarnya.

Diungkapkannya, saat ini masih berkoordinasi dengan para penyintas lainya.

"Kami masih berkoordinasi dengan korban yang lain, kami masih terus mencari apakah ada yang lebih berat, atau ada korban yang trauma dan butuh dibantu, karena bicara pun tak mudah. Menyimpan trauma nggak mudah," tuturnya.

Selain itu, ID masih terus mengumpulkan bukti-bukti dari para penyintas.

Saat melakukan pertemuan dengan BA, lanjutnya, ID sempat bertanya berapa yang sudah dijadikan objek.

Waktu itu BA menjawab jika jumlahnya banyak sampai tidak bisa mengingat jumlahnya.

"Kira-kira berapa? Dia bilang seminggu biasanya ada yang baru, dia ngomong sendiri. Kalau seminggu ada satu, dalam satu tahun kan ada 52 bulan, ini kan dari 2014," bebernya.

4. Permintaan Maaf BA

Setelah unggahan IA di Facebooknya viral, BA lantas meminta seseorang untuk menghubungi IA guna meminta maaf.

"Karena sudah saya blokir, dia meminta seseorang untuk menghubungi saya sebagai mediasi mau meminta maaf. Karena sejak tulisan saya viral, dia ditekan sana sini," tegasnya.

Sebelum bertemu, IA meminta agar BA menyampaikan permohonan maaf lewat media sosial kepada semua korban.

BA membuat video pengakuannya di media sosial Facebook miliknya Bams Utara.

Dalam video tersebut, BA mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa korban.

BA juga meminta maaf kepada UNU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan kedua nama universitas itu dalam mencari target.

Namun, saat dicek pada Selasa, (4/8/2020), video tersebut beserta akun Facebook-nya telah dihapus.

5. Klarifikasi UNU dan UGM

Menanggapi kasus BA yang mencatut dua nama universitas di Yogyakarta, Rektor UNU, Purwo Santoso, memberikan klarifikasi.

"Yang saya perlu klarifikasi, dia memang mencatut sebagaimana pernyataan di video. Dia telah mencatut UNU dan UGM," tandasnya.

Diakuinya, dirinya mengenal BA sejak mengambil S2 di UGM.

BA tidak terdaftar sebagai dosen di UNU, melainkan sebatas pengajar tamu di kampusnya.

Namun, sudah sejak lama tidak lagi beraktivitas di UNU.

Terkait pencatutan nama, Purwo Santoso mengatakan, belum memutuskan mengenai langkah hukumnya.

Namun, Purwo Santoso menghargai, BA menyampaikan permintaan maaf.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani, menyayangkan peristiwa tersebut.

"Pimpinan UGM melakukan pendataan dan mempelajari kasus tersebut. UGM siap support sivitas akademika UGM yang menjadi penyintas dan memerlukan dukungan dalam bentuk apa pun," kata Iva.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 5 Fakta Viralnya Kasus Pelecehan Seksual Berkedok Riset 'Swinger' Dosen, Diduga Ada 50 Korban

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved