OPINI PAKAR
Elitis Kluster Kantor vs Transmisi Lokal Covid-19, Makassar Waspada!
Hal yang paling perlu diwaspadai adalah tingginya laju insidensi covid-19 di Makassar. Hasil test sektor informal di Makassar menunjukkan 30% reaktif.
Angka kesembuhan yang semakin meningkat (62%), angka kematian stabil di 3%, positip rate semakin menurun dari 15% ke sekitar 7-10%.
Begitu juga angka reproduksi kasus sudah sepekan terakhir di bawah angka satu.
Per 2 Agustus angka reproduksi efektifnya sudah sebesar 0.85.
Ini menempatkan Sulsel sebagai lima wilayah dengan reproduksi terendah.
Akan tetapi, hal yang paling perlu diwaspadai adalah tingginya laju insidensi covid-19 ini, khususnya di wilayah epicentrum, termasuk Makassar.
Besaran laju insidens tersebut menggambarkan dinamika covid-19 di populasi masih bergejolak.
Hanya butuh sedikit pemicu, maka covid ini dapat meledak setiap saat di beberapa wilayah.
Pemicu yang dimaksudkan di antaranya kerumunan yang tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Sebagai contoh hasil test sektor informal di Makassar menunjukkan 30% terkonfirmasi reaktif.
Apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut?
1. Tim task force Penyelidikan Epidemiologi (PE) harus tetap siaga dan dipersiapkan dengan baik.
Di ujung tombak layanan (FKTP) untuk siap melakukan tracing dari case index hingga level tersier penularan.
2. Pemastian testing secara cepat dan akurat dengan PCR, perlu mendapat perhatian serius.
Untuk Sulsel masih ditemukan 90% specimen terperiksa melebihi empat hari.
Sehingga sering menimbulkan gejolak sosial dengan status pasien meninggal dengan protokol Covid-19.