Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibrahim Malik Mahasiswa Berprestasi Dilapor Terlibat Pelecehan Seksual 30 Wanita, Hasil Investigasi

Ibrahim Malik 'mahasiswa berprestasi' dari Indonesia dilaporkan terlibat pelecehan seksual puluhan perempuan, hasil investigasi kampus University of

Editor: Edi Sumardi
SHUTTERSTOCK VIA KOMPAS.COM
Ilustrasi. Ibrahim Malik 'mahasiswa berprestasi' dari Indonesia dilaporkan terlibat pelecehan seksual puluhan perempuan, hasil investigasi kampus University of Melbourne. 

Ibrahim Malik kini sudah kembali ke Indonesia dan mengaku lega setelah membaca hasil investigasi University of Melbourne.

Kepada Hellena Souisa dari ABC, dirinya mengatakan siap menghadapi pelaporan di Indonesia jika akan dilanjutkan ke ranah hukum.

"Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan kuliah dan beasiswa saya dengan baik," kata Ibrahim Malik.

Dia menegaskan siap untuk melakukan klarifikasi.

"Jika memang ada yang merasa dirugikan atau mencari keadilan, silakan menempuh jalur hukum jika diperlukan," tambahnya.

Menanggapi kasus yang masih berjalan di Indonesia, Ibrahim Malik mengaku masih belum akan mengambil langkah hukum apa pun dan saat ini ia masih akan berkonsultasi dengan kuasa hukumnya.

Kekecewaan inisiator petisi

Hasil penyelidikan dari University of Melbourne dinilai mengecewakan oleh Primatia Romana, salah satu penggagas petisi yang ditandatangani oleh 128 orang staf, mahasiswa, dan alumni University of Melbourne, per 26 Mei 2020.

Menurutnya respon dari universitas tersebut memperkuat alasan mengapa para mahasiswa enggan melaporkan kekerasan atau pelecehan seksual yang mereka alami.

"Respon ini, selain tidak menjawab underlying cause to solve the problem, juga [menunjukkan] universitas tidak transparan dan tidak memiliki prosedur disipliner yang kuat," kata Prima.

Ia menambahkan ketika mengirim surat pernyataan sikap dan petisi kepada University of Melbourne Mei lalu, hanya mendapat balasan yang "normatif", tanpa ada transparansi langkah yang diambil pihak kampus.

"University of Melbourne sebenarnya bisa menjelaskan ke kami, tidak perlu detail sekali, tapi menjelaskan ada tahapan di mana mereka akan melakukan prosedur disipliner … dan menjelaskan mekanisme investigasinya seperti apa."

Sebagai penggagas petisi, Prima mengatakan tidak menerima laporan hasil investigasi dari University of Melbourne dan baru mendengarnya dari ABC.

Hani Yulindrasari, penggagas petisi di change.org yang telah ditandatangani lebih dari 32.000 orang juga mengaku tidak menerima informasi tentang hasil investigasi University of Melbourne.

Meski kecewa, Hani mengaku berusaha memahami keputusan Universitas dengan alasan "tidak cukup bukti".

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved