Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Harga Emas Naik

Ulasan Humas Pegadaian Kanwil Makassar Soal Harga Emas Tembus Rp 1 Juta per gram

Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang memicu naiknya harga emas, yang pertama adalah ancaman resesi global

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/SUKMAWATI
Manajer Humas PT Pegadaian (Persero) Kanwil VI Makassar, Muh Idris Mappakaya Syar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Manajer Humas PT Pegadaian (Persero) Kanwil VI Makassar, Muh Idris Mappakaya Syar memberikan ulasan tentang harga emas yang menguat tajam hingga tembus Rp 1 juta lebih per gram nya.

"Harga emas di pasar spot global per 28 Juli 2020 sempat menembus level 1.981 per troy once sebelum akhrinya ditutup di level 1.930 per troy once. di dalam negeri sendiri harga jual emas antam sudah mencapai Rp1.013.000 per gram, bahkan PT ANTAM Makassar menjual dengan harga Rp 1.026.000 per gram. Sementara untuk harga tabungan emas Pegadaian berkisar Rp 958.000 per gram," katanya pada Tribun Timur, Selasa (28/7/2020).

Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang memicu naiknya harga emas, yang pertama adalah ancaman resesi global yang diprediksi IMF bahwa tahun ini pertumbuhan ekonomi dunia akan terkontraksi hingga negatif -4,9 persen.

Kedua, pandemi covid-19 yang belum bisa dikendalikan dimana jumlah orang yang terinfeksi masih terus bertambah dan dampak yang ditimbulkannya bahkan lebih parah dari perkiraan sebelumnya.

Ketiga, ketegangan geopolitik yang meningkat di kawasan laut Cina Selatan dan Timur tengah.

"Hal tersebut membuat investor mengalihkan asetnya ke safe heaven yaitu emas. Sebagaimana teori ekonomi bahwa ketika demand meningkat, pasti harga akan naik. begitu pulalah yang terjadi dengan harga emas," sebutnya.

"Soal dampak utamanya bagi nasabah Pegadaian, Idris membeberkan, nasabah Kanwil Makassar saat ini 1,52 juta, justru diuntungkan dengan adanya kenaikan harga emas, untuk nasabah gadai pinjaman mereka bisa ditambah lagi karena adanya kenaikan nilai agunan. Sedangkan untuk nasabah tabungan emas, nilai investasi emas mereka sudah mengalami kenaikan yang sangat signifikan, 20,05 persen secara YTD," bebernya.

Mengenai harga emas yang kemungkinan akan terus mencuat, Idris memprediksi harganya masih sangat mungkin untuk mengalami kenaikan.

"Selama kondisi ekonomi global masih belum pasti maka para investor masih akan memburu aset safe heaven, termasuk emas. Kami perkirakan sampai dengan akhir tahun 2020 ini harga masih akan cenderung naik," ucapnya.

Lebih jauh Idris memaparkan, harga emas pernah mengalami kenaikan yang cukup drastis yakni pada tahun 2008 lalu.

"Kala itu terjadi resesi ekonomi global yang dipicu oleh subprime mortgage di Amerika Serikat. Emas naik 177,36 persen dari 698 USD/troyonce menjadi 1.927 USD/troy once hanya dalam kurun waktu tiga tahun dari 2008 ke 2011
yang namanya menabung emas untuk investor retail, menabung emas bukan saat harga emas naik atau harga turun, tapi saat kita memiliki uang. dan membelinya secara gradual buying. Jadi tidak membeli sekaligus dalam jumlah yang besar tetapi membeli secara bertahap sehingga kita akan mendapatkan harga rerata yang cukup menguntungkan," paparnya.

Mengenai trafik nasabah emas di Pegadaian Kanwil VI Makassar, Idris mengatakan, nasabah tabungan emas terus meningkat dari waktu ke waktu, termasuk saat pandemi ini.

"Saat ini rerata penjualan tabungan emas Rp 11,5 miliar setiap bulan, tahun sebelumnya jumlahnya hanya Rp 3,5 miliar per bulan nasabah yang saat ini menggadaikan emasnya lah yang sangat merasakan keuntungan dari adanya kenaikan harga emas. Karena nilai agunan mereka mengalami kenaikan sehingga uang pinjaman yang diberikan juga bisa bertambah. Bagi nasabah yang ingin menambah plafond uang pinjaman, dapat langsung mendatangi outlet pegadaian atau bisa juga melalui aplikasi pegadaian digital," tukasnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini
rekening tabungan emas Pegadaian sudah mencapai 366.715 akun dengan total simpanan sebesar 245 Kg, atau kalau dirupiahkan mencapai Rp 227 Miliar.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved