Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM

Kerap Jadi Pembeda, Semifinal Ligina 1996 dan Final 2000 Jadi Bukti, Kisah Rahman Usman Bersama PSM

Rekan Rahman Usman saat PSM juara, Bima Sakti mengingat betul bagaimana Rahman yang kerap menjadi pembeda dalam sebuah pertandingan.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Arif Fuddin Usman
dok tribun timur
Mantan kiper PSM Ansar Abdullah bersama eks Striker PSM Rahman Usman yang menemui putranya Al Furkan Rahman di sela latihan tim PON Sulsel untuk PraPON 2020 di Stadion Mattoanging, Desember 2019. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menyebut nama mantan striker PSM, Rahman Usman, mungkin tak begitu familiar di kalangan suporter dan pecinta PSM saat ini.

Namun bagi suporter yang telah eksis di era tahun 1999 hingga 2000-an, Rahman Usman tentu akan selalu dikenang sebagai salah satu legenda Pasukan Ramang.

Setelah 13 Tahun, Ferdinand Sinaga Resmi Gabung PSMS dari PSM, Begini Komentar dan Alasan The Dragon

Berkaca dari Nurhidayat dan Irfan Jaya, Syamsuddin Umar Minta Pelatih PSM Sabar Bina Pemain Muda

Yah, Rahman Usman menjadi bagian dari skuad yang mengantar PSM menjuarai Liga Indonesia untuk kali pertama sejak penyatuan Perserikatan dan Galatama, tepatnya di musim 1999-2000.

Bahkan di partai final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 23 Juli 2000 silam, Rahman Usman menjadi salah satu penentu kemenangan Pasukan Ramang.

Putra daerah ini mencetak satu dari tiga gol PSM ke gawang PKT Bontang, dua lainnya dipersembahkan 'Si Kurus' Kurniawan Dwi Yulianto.

Kurniawan Dwi Yulianto dan Ortizan Solossa merangkul Rahman Usman usai mencetak gol kemenangan di final Liga Indonesia 2000 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, tahun 2000.
Kurniawan Dwi Yulianto dan Ortizan Solossa merangkul Rahman Usman usai mencetak gol kemenangan di final Liga Indonesia 2000 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, tahun 2000. (dok psm makassar)

Satu catatan penting, Rahman Usman memulai pertandingan final Ligina 2000 itu dari bangku cadangan.

Nama Rahman Usman memang terbilang jarang dibahas apabila dibandingkan dengan pemain-pemain top rekannya kala itu.

Pamornya kalah terang dibanding Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, hingga Miro Baldo Bento.

Gantikan Steven Paulle, Dicoret PSM Setelah Beri Gelar Juara, Begini Karier Aaron Evans di Liga 1?

Dari Sosok Idola hingga Dibenci Suporter PSM, Saat Hijrah ke Persija, Marc Klok: PSM Selalu di Hati

Belum lagi, media dokumentasi di tahun 90-an belum seramai saat ini, sehingga dokumentasi kehebatan Rahman sangat sulit didapatkan.

Satu yang dapat dilihat adalah aksinya di partai Final Liga Indonesia 1999-2000 yang sudah tersedia di berbagai chanel Youtube.

Termasuk saat ia mencetak gol kedua PSM pada pertandingan itu. Saat memperkuat PSM, Rahman dikenal sebagai pemain supersub.

Ramang Usman (tengah), Ansar Abdullah (kiri) yang juga legenda PSM, dan Al Furqan Rahman Usman saat ditemui di Stadion Mattoanging, Makassar.
Ramang Usman (tengah), Ansar Abdullah (kiri) yang juga legenda PSM, dan Al Furqan Rahman Usman saat ditemui di Stadion Mattoanging, Makassar. (wahyu/tribun-timur.com)

Jarang turun sejak menit pertama, namun saat dimainkan Ia langsung menunjukkan kelasnya melalui gol yang dicetaknya. Hal itu Ia buktikan di partai final tersebut.

Di partai final melawan PKT, striker andalan PSM Miro Baldo Bento mengalami cedera.

Rahman Usman yang diplot sebagai pengganti menunjukkan kehebatannya.

Selain PSM Makassar, Ini 2 Klub Lainnya yang juga Memilih Stadion Sultan Agung Sebagai Homebase

Kata Buya Yahya dan Ustad Adi Hidayat, Soal Kewajiban Salat Jumat Jika Bertepatan dengan Idul Adha

Di menit ke-10 babak kedua, ia melakukan penetrasi di sisi kanan pertahanan PKT, lalu melewati dua pemain sebelum mencetak gol kedua PSM.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved