Al Araf Ungkap Bahayanya, Prabowo Subianto Harus Batalkan Borong 15 Jet Tempur Eurofighter Typhoon
Al Araf ungkap bahayanya, Menhan Prabowo Subianto diminta membatalkan borong 15 jet tempur Eurofighter Typhoon dari Austria.
Hal itu juga yang dilakukan Prabowo Subianto terhadap menteri pertahanan Austria sebagaimana disampaikan lewat surat baru-baru ini.
Wahyu Trenggono mengatakan, hal yang pertama harus digarisbawahi dalam membuat strategi pembelian persenjataan adalah perlunya Indonesia memiliki efek gentar di kawasan.
Efek gentar ini yang akan membuat Indonesia disegani.
Ia mencontohkan, negara-negara tetangga telah memiliki F35B yang merupakan spesifikasi tertinggi dari pesawat tempur F35, sementara Indonesia jauh tertinggal.
"Padahal, kita punya negara ini sangat besar wilayahnya yang harus dijaga, terbang dari ujung ke ujung bisa sampai delapan jam lamanya," kata Wahyu Trenggono.
Didesak untuk Membatalkan
Sementara itu, lembaga pengawas HAM, Imparsial mendesak Prabowo Subianto segera membatalkan rencana pembelian 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas karena berisiko terjadinya kecelakaan.
"Mendesak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membatalkan rencana pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas dari Austria," tegas peneliti sekaligus Direktur Imparsial, Al Araf dalam keterangan tertulis, Rabu (22/7/2020).
Menurutnya, ide pembelian tersebut akan mengulangi kesalahan di masa lalu di mana pengadaan alutsista bekas menimbulkan masalah akuntabilitas anggaran pertahanan.
Hal yang lebih berbahaya lagi adalah penggunanya menghadapi risiko terjadinya kecelakaan.
Imparsial memandang bahwa ide pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas dari Austria bukan hanya tidak tepat, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah baru di masa yang akan datang.
Menurut Al Araf, pemerintah hendaknya belajar dari pengalaman saat melakukan pembelian alutsista bekas di masa lalu.
Baik itu pesawat, kapal, tank dan lainnya yang memiliki sejumlah problem teknis dan mengalami beberapa kali kecelakaan.
Al Araf menuturkan, upaya modernisasi alutsista TNI untuk memperkuat pertahanan Indonesia merupakan langkah penting dan harus didukung.
Sebagai komponen utama pertahanan negara, TNI perlu dilengkapi oleh alutsista militer yang lebih baik, kuat, dan modern untuk mendukung tugas pokok dan fungsinya dalam menjaga dan melindungi wilayah pertahanan Indonesia.