Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Webinar LP2M UNM

Putri Gus Dur Berbagi Ilmu Psikologi Keluarga di Webinar LP2M UNM

Kehadiran perempuan yang biasa dipanggil Alissa Wahid tersebut dalam rangka menjadi pembicara kunci pada Webinar

Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
LP2M UNM
Putri sulung mantan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid jadi pembicara pada Webinar Lembaga Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNM, Sabtu (25/7/2020) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Putri sulung mantan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menyambangi Universitas Negeri Makassar (UNM) secara daring (online), Sabtu (25/7/2020).

Kehadiran perempuan yang biasa dipanggil Alissa Wahid tersebut dalam rangka menjadi pembicara kunci pada Webinar Lembaga Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNM.

Alissa Wahid yang sangat senang dan merasa surprise mendapat undangan UNM menyampaikan sudut pandangan psikologisnya mengenai bagaimana pengasuhan ibu (new pareting) dalam penguatan karakter positif pada anak di masa new normal.

Kepakaran Alissa dalam perspektif psikologis soal pengasuhan ibu sangat mumpuni.

Mengingat ia adalah psikolog lulusan Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) berfokus pada psikologi keluarga, anak, dan wanita.

Selain itu sejak awal tahun 90-an hingga sekarang Alissa aktif dalam proyek sosial bernama Indonesia Planned Parenthood Association.

Proyek tersebut berfokus pada pengembangan diri anak muda dan kesehatan reproduksi di berbagai daerah Indonesia.

Menurut Alissa Wahid, lima pilar menentukan kekuatan bangunan sebuah keluarga.

"Pertama adalah setiap keluarga memilki perspektif berpasangan, apa yang mau dicapai dalam sebuah keluarga," katanya dalam rilis yang diterima Tribun Timur, Minggu (26/7/2020).

Kedua adalah adanya komitmen bersama untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Ketiga saling berlaku baik pada pasangan.

Keempat adanya prinsip musyarawarah dalam mengelola bahtera rumah tangga.

Kelima adalah kerelaaan menerima pasangan segala potensi dan kerterbasannya.

Selanjutnya Alissa mengungkapkan bangun keluarga yang kokoh juga harus disertai fondasi yang kuat.

Yakni adanya penerapan prinsip prinsip keadilan, kesalinan dan keseimbangan mengelola rumah tangga yang di atapi oleh perspektif kemaslahatan bersama pasangan.

Lembaga Pengabdian Masyarakat UNM selain menghadirkan Alissa wahid menjadi pembicara, turut pula menghadirkan Dr. Muhammad Iqbal Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta.

Iqbal mengupas peran new parenting ayah dalam penguatan karakter positif pada anak.

Menurut Iqbal, generasi modern saat ini telah 'kehilangan ayah'.

Karena ayah lebih banyak berfokus dan sibuk mencari nafkah di luar.

Sementara tanggung jawab mengurus anak dibebankan kepada ibu dan sekolah.

Sehingga banyak anak yang jarang bertemu dengan ayahnya.

Ataupun ayahnya ada namun jarang mengajaknya berkomunikasi.

Akhirnya banyak anak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang ayah yang berdampak pada perilaku anak.

Anak-anak yang menerima keterlibatan ayah secara memadai cenderung memiliki kepercayaan diri, dan rasa aman secara emosional yang tinggi.

Ketika dewasa anak anak cenderung memiliki jaringan social yang baik.

Pembicara lain yang tampil pada kegiatan yang dibuka oleh kepala Lembaga Pengabdian masyarakat (LP2M) UNM, Prof. Dr. Bahrani Rauf, MT, adalah Basti Tetteng dan Eva Meizara Puspita Dewi, keduanya adalah Dosen Fakultas Psikoloigi UNM.

Basti Tetteng yang juga sebagai ketua Panitia kegiatan menyoal “Sinergitas orang tua dan Guru dalam penguatan karakter positif pada anak.

Sementara Eva Meizara Puspita Dewi mengenai Peran Sekolah dalam penguatan karakter positif anak.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved