Update Corona Sulsel
Update Corona Sulsel Hari Ini Senin 20 Juli 2020: Tambah 1.693 Kasus, Total 88.214 Pasien Positif
"Penambahan konfirmasi kasus positif 1.693 orang, total kasus menjadi 88.214," ujar Yuri, di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/7/2020)
TRIBUN-TIMUR.COM - Update Corona Sulsel Hari Ini Senin 20 Juli 2020: Tambah 1.693 Kasus, Total 88.214 Pasien Positif
Jumlah pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Senin (20/7/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi persnya, melalui siaran langsung YouTube BNPB Indonesia.
Yuri, sapaannya mengatakan terdapat 1.693 kasus baru, dari sebelumnya 86.521 kasus.
"Penambahan konfirmasi kasus positif 1.693 orang, total kasus menjadi 88.214," ujar Yuri, di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/7/2020) pukul 15.30 WIB.
• UPDATE Corona Indonesia Hari Ini 20 Juli 2020: Tambah 1.693 Positif, 46.977 Sembuh, 4.239 Meninggal
• BCA Syariah Tumbuh dari Aset Awal Rp 900 M Jadi Rp 8,9 T Selama 10 Tahun
Kabar baiknya, ada sejumlah 1.576 pasien yang berhasil sembuh.
Artinya jumlah pasien sembuh total menjadi 46.977, dari pasien sebelumnya sebanyak 45.401 pasien.

• UPDATE Corona Indonesia Hari Ini 20 Juli 2020: Tambah 1.693 Positif, 46.977 Sembuh, 4.239 Meninggal
Sementara, kasus kematian masih terus meningkat.
Kini, jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona bertambah 96 kasus.
Sehingga total kasus kematian menjadi 4.239 kasus dari sebelumnya 4.143 kasus.
Per Senin (20/7/2020) ini, DKI Jakarta menyumbang tambah kasus tertinggi yaitu 361 jiwa dengan 154 pasien dinyatakan sembuh.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Provinsi Jawa Timur kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.
Disusul dengan DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
Adapun, Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan dukungan dari masyarakat agar tetap aman dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Terutama bagi masyarakat yang sudah mulai menerapkan new normal.
Ia pun menganjurkan agar masyarakat lebih disiplin lagi dalam kehidupan baru yang normal di tengah pandemi.
"Kita mengatasi Covid-19 ini secara bergotong-royong."
"Kebersamaan kita diuji dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Corona 20 Juli: Tambah 1.693 Kasus, Total 88.214 Pasien Positif, DKI Jakarta Paling Tinggi, .

6 Tips Mencegah Penularan Corona Melalui Udara di Ruang Tertutup
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, dr Reisa Broto Asmoro, menyampaikan 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 melalui udara di ruang tertutup.
Reisa menjelaskan, berdasarkan pernyataan resmi WHO pada 9 Juli 2020, diterangkan bahwa transmisi atau penularan Virus Corona terjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet.
Baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat.
Sementara, transmisi melalui udara juga dapat terjadi pada tindakan yang menghasilkan aerosol.
• ISTILAH BARU Terkait Penanganan Covid-19 di Indonesia: PDP, ODP dan OTG Tak Lagi Dipakai / Diganti
"Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti di fasilitas kesehatan, yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (14/7/2020) sore.
Selain itu, Reisa menambahkan, Covid-19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.

Reisa pun menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid-19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
"Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa.
Reisa pun menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.
"Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya.
Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber-AC untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Berikut 6 cara mencegah risiko penularan Covid-19 di ruang tertutup:
1. Perhatikan ventilasi atau sirkulasi udara di dalam ruangan.
Reisa mengatakan, ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus diperhatikan.
"Pastikan ruang kerja atau tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari," lanjut Reisa.
2. Pastikan menjaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang
3. Selalu pakai masker selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum, termasuk di ruangan kantor
4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain.
Reisa berpesan, untuk menghindari penularan Covid-19 maka setiap orang harus mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer apabila terlanjur memegang permukaan benda yang digunakan bersama.
Selain itu, Reisa pun mengingatkan supaya tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi.
"Ingat, mata pun mempunyai saluran yang langsung menuju saluran pernapasan."
"Artinya mata bisa mejadi jalur masuknya Virus Sars Cov 2 penyebab Covid-19 ini," kata Reisa.
5. Bersihkan permukaan benda di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.
6. Gunakan masker di luar rumah secara benar
Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa.
Menurut Reisa, disiplin menggunakan masker di luar rumah dapat mengurangi risiko tertular Covid-19.
"Tips tambahan dari saya adalah harus disiplin menggunakan masker saat berada di luar rumah," ujarnya.
Namun, Reisa menegaskan, masyarakat harus menggunakan masker secara benar.
• ISTILAH BARU Terkait Penanganan Covid-19 di Indonesia: PDP, ODP dan OTG Tak Lagi Dipakai / Diganti
Dalam memakai masker, Reisa meminta masyarakat untuk memastikan hal berikut:
1. Pastikan tidak memegang bagian luar masker
2. Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker
3. Tidak menurunkan masker ke dagu
4. Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab.
Reisa menjelaskan, mengganti masker secara berkala sangat penting untuk diperhatikan.
Pasalnya, masker yang tidak diganti dapat menimbulkan infeksi dari kuman yang menempel di masker.
• Launching Program Pendampingan Covid-19 Ansor Sulsel, Yaqut Cholil Qoumas Sampaikan Bela Sungkawa
"Maka semua orang wajib memakai masker meskipun tidak memiliki gejala penyakit atau merasa sehat," kata Reisa.
Reisa menambahkan, penggunaan air purifier ataupun lampu dengan sinar ultraviolet-c mampu mengurangi risiko penularan Covid-19.
"Beberapa penelitian dan tim pakar menyarankan penggunaan air purifier dan/atau lampu dengan sinar ultraviolet-c, itu juga akan membantu mengurangi risiko penularan," ujarnya.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)