Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

7 Puisi Romantis dan 5 Karya Buku Terbaik dari Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya di usia ke-80, Minggu (19/7/2020) sekira pukul 09.17 WIB.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Kompas.com
Sapardi Djoko Damono menghembuskan napas terakhirnya di usia ke-80, Minggu (19/7/2020) sekira pukul 09.17 WIB. 

Baik, Tuan.”

6. Yang Fana Adalah Waktu

Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik,
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu.
Kita abadi

7. Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

Selain menciptakan puisi, ia juga telah menerbitkan sejumlah buku puisi, esai, fiksi, bahkan menerjemahkan karya sastra sejak 1969.

Berikut lima buku terbaik karya Sapardi Djoko Damono versi Gramedia.com:

1. Hujan Bulan Juni

Hujan Bulan Juni merupakan salah satu novel trilogi dari Sapardi yang paling banyak diburu.

Manis-getir kisah Sarwono dan Pingkan dituangkan begitu penuh makna.

Hujan Bulan Juni dilirik untuk diadaptasi ke layar lebar, yang dengan apik diperankan oleh Adipati Dolken dan Velove Vexia.

Sebelum beralih menjadi novel, Hujan Bulan Juni terlebih dahulu terbit merupa kumpulan puisi, yang kemudian juga disisipkan ke dalam novel.

Kumpulan puisi Hujan Bulan Juni telah dialihbahasakan ke dalam empat bahasa yaitu Inggris, Jepang, Arab, dan Mandarin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved