Sapardi Djoko Damono
PROFIL Sastrawan Sapardi Djoko Damono Tutup Usia Hari Ini: Karya, Penghargaan & Hujan Bulan Juni
Sapardi Djoko Damono telah menulis 47 buku sastra berupa novel, kumpulan puisi hingga kumpulan cerpen dan non sastra.
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Hasrul
Saat itu pula Sapardi Djoko Damono juga menjadi redaktur majalah Horison, Basis, Kalam, Pembinaan Bahasa Indonesia,
Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, dan country editor majalah Tenggara di Kuala Lumpur.
Semasa hidupnya, Sapardi Djoko Damono aktif mengajar di Sekolah Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta sambil tetap menulis fiksi maupun nonfiksi.
• Sastrawan Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Inilah Deretan Puisinya yang Fenomenal
• Mengenang Aktor Jepang Haruma Miura yang Ditemukan Gantung Diri, Ini Deretan Film yang Dibintangi

Penghargaan Sapardi Djoko Damono
Pada tahun 1986, Sapardi Djoko Damono mendapatkan anugerah SEA Write Award.
Tahun 2003, Sapardi Djoko Damono menerima penghargaan Achmad Bakrie.
Ia adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar.
Ia menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri.
Karya-karya Sapardi Djoko Damono
Duka-Mu Abadi (1969)
Lelaki Tua dan Laut (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
Mata Pisau (1974)
Sepilihan Sajak George Seferis (1975; terjemahan karya George Seferis)
Puisi Klasik Cina (1976; terjemahan)
Lirik Klasik Parsi (1977; terjemahan)
Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak (1982, Pustaka Jaya)
Perahu Kertas (1983)
Sihir Hujan (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
Water Color Poems (1986; translated by J.H. McGlynn)
Suddenly The Night: The Poetry of Sapardi Djoko Damono (1988; translated by J.H. McGlynn)
Afrika yang Resah (1988; terjemahan)
Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
Hujan Bulan Juni (1994)
Black Magic Rain (translated by Harry G Aveling)
Arloji (1998)
Ayat-ayat Api (2000)
Pengarang Telah Mati (2001; kumpulan cerpen)
Mata Jendela (2002)
Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro? (2002)
Membunuh Orang Gila (2003; kumpulan cerpen)
Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek Indonesia Periode Awal (1870an - 1910an)" (2005; salah seorang penyusun)
Mantra Orang Jawa (2005; puitisasi mantra tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)
Before Dawn: The Poetry of Sapardi Djoko Damono (2005; translated by J.H. McGlynn)
Kolam (2009; kumpulan puisi)
Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita (2012; kumpulan puisi)
Namaku Sita (2012; kumpulan puisi)
The Birth of I La Galigo (2013; puitisasi epos "I La Galigo" terjemahan Muhammad Salim, kumpulan puisi dwibahasa bersama John McGlynn)
Hujan Bulan Juni: Sepilihan Sajak (edisi 1994 yang diperkaya dengan sajak-sajak sejak 1959, 2013; kumpulan puisi)
Trilogi Soekram (2015; novel)
Hujan Bulan Juni (2015; novel)
Melipat Jarak (2015, kumpulan puisi 1998-2015)
Suti (2015, novel)
Pingkan Melipat Jarak (2017;novel)
Yang Fana Adalah Waktu (2018;novel)
Proses Pembuatan Novel Hujan Bulan Juni

Tahun 2015 lalu, Kompas.com berkesempatan wawancara dengan Sapardi Djoko Damono saat perilisan novel Hujan Bulan Juni.
Melansir dari Kompas.com dengan judul "Tulis Novel "Hujan Bulan Juni", Sapardi Djoko Damono Hanya Butuh Enam Bulan".
Sapardi Djoko Damono, mengatakan hanya membutuhkan waktu enam bulan untuk menulis novel Hujan Bulan Juni.
Buku tersebut diadaptasi dari puisi karyanya dengan judul yang sama.
"Saya itu nulis dua novel sekaligus. Per enam bulan, gantian gitu nulisnya. Karena macam-macam, ada puisi, ada cerita pendek," ujarnya ketika berbincang dengan Kompas.com seusai acara peluncuran novel Hujan Bulan Juni di Gramedia Central Park, Jakarta Barat, Minggu (14/6/2015).