Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Bandang di Luwu Utara

Pakar Epidemiologi Unhas: Waspada Penyakit Menular sebagai Dampak Lanjutan Bencana di Lutra

Epidemiologi adalah studi dan analisis tentang distribusi, pola, dan penentu kondisi kesehatan dan penyakit pada populasi tertentu.

Editor: Jumadi Mappanganro
ACT
Aksi Cepat Tanggap Dirikan Posko Kemanusiaan Peduli Banjir Bandang Masamba 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM MKes MPH mengingatkan agar semua pihak dapat mengantisipasi dampak lanjutan bencana banjir yang melanda Luwu Utara (Lutra).

Beberapa hal yang perlu diwaspasai itu di antaranya meningkatnya incidence Covid-19 hingga penyakit menular lain yang mengintai siapa saja dan kapan saja.

“Seperti diare, typhoid, ispa dan hepatitis,” tulis Ridwan yang juga Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulawesi Selatan ini melalui whatsApp ke tribun-timur.com, Minggu (19/7/2020).

Epidemiologi adalah studi dan analisis tentang distribusi (siapa, kapan, dan di mana), pola, dan penentu kondisi kesehatan dan penyakit pada populasi tertentu.

Bupati Harap Rumah Sementara Korban Banjir Bandang Luwu Utara Cepat Rampung

“Untuk itu sistem kewaspadaan semesta harus terus dijalankan,” tambah Ketua Prodi Doktoral Ilmu Kesehatan Masyarakat Unhas ini.

Prevent (mencegah), detect and respons (mendeteksi dan merespons) adalah kunci penting untuk mitigasi kebencanaan alam maupun non-alam.

Peringatan tersebut tak hanya bagi para korban yang sedang mengungsi, tapi juga termasuk para relawan yang sedang berjuang membantu korban di lokasi bencana.

Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM MKes MSc PH (Ketum PERSAKMI Indonesia)
Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM MKes MSc PH (Ketum PERSAKMI Indonesia) (FB Ridwan Amiruddin)

Sebab biasanya pascabencana terjadi pengungsian yang membuat banyak warga berkumpul dan kurang memerhatikan potensi penularan penyakit menular.

“Selain bantuan fisik tersebut, tentu sangat dibutuhkan juga terapi trauma psikologis bagi warga terdampak yang tinggal di pengungsian,” papar Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Pusat ini.

Seperti diberitakan media ini, banjir yang membawa sedimen lumpur yang melanda Lutra terjadi Senin (13/7/2020) malam.

Terparah melanda Radda Baebunta dan Masamba, ibu kota Lutra.

Mengakibatkan 36 korban meninggal, puluhan orang terluka, dan belasan warga lainnya masih dalam pencarian.

Bencana itu juga mengakibatkan belasan ribu warga mengungsi ke beberapa posko.

Unhas Turunkan Tim

Di tengah pandemi dan bencana yang melanda Lutra itu, Unhas merespon
dengan menurunkan tim ke lokasi bencana sejak Rabu, 15 Juli 2020.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved