Ngeri! Penampakan Jelas Kerusakan Paru-paru Pasien Virus Corona Tanpa Gejala Usai Di-CT Scan
Ngeri! Penampakan jelas kerusakan paru-paru pasien virus corona tanpa gejala setelah dilakukan CT scan.
"Penyebaran virus tanpa diketahui ini membuat situasi semakin lebih sulit untuk dikendalikan," kata Dr Eric Topol, profesor kedokteran molekuler di Scripps Research.

"Kajian kami mengangkat pentingnya pemeriksaan. Jelas bahwa dengan tingginya pasien tanpa gejala ini, kita perlu memasang jaring untuk tes seluas mungkin, bila tidak akan sulit meredam virus," kata Topol dalam studi yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine.
Pengalaman John Kinnear dengan dua pasien
John Kinnear dari Anglia Ruskin University menceritakan analisanya melalui The Conversation terkait pemeriksaan pasien.
Dua pasien mengajarkan saya tentang infeksi Covid-19 dan menantang pengetahuan saya terkait radang paru-paru, tulisnya.
"Pasien pertama yang terinfeksi Covid-19 yang datang ke rumah sakit saya mungkin seperti pasien-pasien di rumah sakit lain saat itu. Ia adalah pria lanjut usia yang mengalami radang paru-paru, namun belum dites dan diperkirakan terinfeksi. Tim pakar memeriksanya dan memberikan oksigen kadar tinggi serta dimasukkan ke bangsal khusus. Ia meninggal pada malam itu."
"Pasien kedua adalah perempuan tengah baya yang dirujuk ke perawatan intensif untuk mendapatkan perawatan melalui ventilator. Kematian pasien pertama membuat saya cemas, dan saya bergerak untuk memeriksanya. Saat menuju bangsal, saya membayangkan, pasien sulit bernafas, sulit berbicara."
"Ia duduk dengan tenang, sambil berbicara dengan putrinya melalui telepon seluler dan terkejut dengan penampilan saya dengan APD. Saya mengira kolega saya terlalu berlebihan. Namun saya memeriksa kadar oksigen di darah untuk berjaga-jaga, lebih pada insting bukan karena khawatir."
"Dari penampilannya, saya perkirakan kondisi paru-paru normal (100 persen), namun ternyata hanya 75 persen, dan itu tingkatan yang biasanya membuat orang tidak sadar."
Kerusakan paru-paru yang tak disadari
"Penjelasan ilmiah soal pelajaran awal yang saya dapat ini muncul dari studi di Wuhan, China, yang menggambarkan perubahan patologi paru-paru melalui CT scan dari pasien yang sama sekali tidak menunjukkan gejala."
Asimtomatik bukan hal baru pada penyakit infeksi lain seperti MRSA, namun mencolok pada kasus Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, dan bahwa juga dapat menyebabkan kerusakan organ, tulis Kinnear.
Yang masih menjadi misteri adalah, walaupun terjadi perubahan pada organ tubuh, pasien tidak menunjukkan gejala pneumonia atau radang paru seperti nafas tersengal-sengal.
Sekitar 25 persen pasien dalam studio itu mengalami demam, batuk dan sesak napas, namun banyak yang tidak mengalami gejala.
Studi itu menekankan, tidak ada gejala bukan berarti pasien tidak terancam bahaya.