Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kemenkumham Sulsel

Kakanwil Kemenkumham Sulsel Minta Rutan Makassar Tingkatkan Inovasi

Kunjungannya dalam rangka melakukan pembinaan dan monitoring terhadap kesiapan satker tersebut dalam rangka pembangunan Zona Integritas

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/NURFAJRIANI
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Selatan (Sulsel) Harun Sulianto berkunjung ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Makassar, Jumat (17/07/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Selatan (Sulsel) Harun Sulianto berkunjung ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Makassar, Jumat (17/7/2020). 

Kunjungannya dalam rangka melakukan pembinaan dan monitoring terhadap kesiapan satker tersebut dalam rangka pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

Harun mengatakan pembangunan Zona Integritas menuju WBK Itu tidak boleh ada Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dan adanya peningkatan pelayanan publik. 

“Untuk itu segera terapkan inovasi yg telah dibuat , agar pelayanan publiknya lebih cepat, mudah,transparan , efisien dan efektif dari yang ada saat ini,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Tribun Timur. 

Untuk itu Harun meminta jika perlu  dilakukan studi banding  ke Lapas Kelas IIA Watampone, Rutan Kelas IIBPinrang dan Kantor Imigrasi Kelas I Makassar, yang telah memperoleh predikat WBK dari Menpan-RB pada tahun 2019 lalu.

Kepala Rutan Makassar Sulistiyadi,  mengatakan bahwa pihaknya telah menciptakan 17 inovasi, yakni:

1. Pendaftaran Kunjungan Online, yaitu Keluarga atau pengunjung dapat memperoleh nomor antrian melalui website Rutan tanpa harus mengantri;

2. Pabburata (Dalam Bahasa Bugis yang artinya Pengobatan) merupakan pengobatan Door To Door bagi WBP yang dilaksanakan di Blok Hunian;

3. Madduta (Dalam Bahasa Bugis yang artinya Mendatangi) merupakan penyuluhan kepada WBP yang didatangi.

4. MaRaSa (Makanan Penuh Cita Rasa) yaitu Peningkatan citra rasa makanan untuk WBP.

5. Fingerprint Pintu Steril, yaitu dengan menggunakan Fingerprint  pintu steril baru bisa terbuka( pingerprint hanya bisa digunakan oleh Komandan Jaga dan Wadan jaga).

6. Transparansi Anggran Dipa, artinya pengelolaan dan penggunaan anggaran yang di informasikan secara langsung baik kepada WBP maupun masyarakat.

7. Absen Barcode pada nametag pegawai, merupakan absen pegawai yang mengikuti Work Fhrom Office dan Barcone BMN merupakan pemberian barcode pada Barang Milik Negara sehingga keberadaan dan servis berkala pada BMN tersebut dapat terdata dengan baik. 

8. Siruntu (Dalam Bahasa Bugis yang artinya Bertemu), yaitu Layanan kunjungan online dan layanan sidang online di Masa Pandemi Covid-19. 

9. Detektif yaitu Aplikasi yang dapat mengetahui keberadaan pegawai di saat masa pandemic Covid-19.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved