Pupuk Subsidi
Pupuk Bersubsidi Kembali Langka, Petani di Bantaeng Menjerit
Alhasil petani menjerit. Para petani sangat membutuhkan pupuk untuk tanaman mereka karena sudah masuk masa pemupukan.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Kelangkaan pupuk bersubsidi kembali terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Alhasil petani menjerit. Para petani sangat membutuhkan pupuk untuk tanaman mereka karena sudah masuk masa pemupukan.
Bahkan, kelangkaan sudah terjadi selama dua bulan terakhir.
Petani Desa Bonto Bulaeng, Basri menuturkan kelangkaan sudah terjadi selama dua bulan terakhir.
"Hampir semua lokasi di Bantaeng, sudah ada dua bulan terakhir," kata Basri kepada TribunBantaeng.com, Rabu (16/7/2020).
Pupuk sangat ia butuhkan untuk tanaman jagung miliknya di Desa Bonto Bulaeng.
Begitujuga dengan tanaman padi di Desa Ulugalung, Kecamatan Eremerasa, yang sudah memasuki masa pemupukan.
Namun, kata Basri, pupuk bersubsidi di gudang pengecer kosong.
"Di sini di Bonto Bulaeng kalau jagung tapi kalau sawah daerah Ulugalung. Tidak tahu dimana mau ambil pupuk," ucapnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Bahar, petani padi di Desa Ulugalung.
Ia mengatakan, bukan hanya dirinya yang membutuhkan pupuk, tetapi seluruh warga yang tanamannya sudah masuk masa pemupukan.
Bahkan, kelangkaan tidak hanya terjadi di Desa Ulugalung, akan tetapi terjadi di seluruh wilayah di Kabupaten Bantaeng.
Saking langkanya, warga mencari pupuk sampai keluar kabupaten Bantaeng. Seperti ke daerah Takalar dan Gowa.
"Desa Ulugalung, Desa mamampang, Desa Lonrong dan Desa tetangganya butuh skali pupuk untuk pupuk padi. Pokoknya seluruh bantaeng tidak ada. Itupun klo ada bukanmi di pengecer karena orang ambil dari Takalar sama Gowa," jelasnya.(*)
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution