Banjir Bandang Masamba
UPDATE Terbaru Banjir Bandang Masamba, Korban Jiwa Bertambah 3 Orang
Dari jumlah tersebut, korban terbanyak berasal dari Desa Radda yakni sebanyak tujuh orang. Disusul dari Desa Pontaden sebanyak empat orang
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Muh. Irham
TRIBUN-TIMUR.COM - Banjir bandang yang terjadi di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7/2020) malam, menyisakan duka mendalam bagi para korban.
Hingga sore tadi, data yang terkumpul dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara, jumlah korban tewas mencapai 18 orang.
Dari jumlah tersebut, korban terbanyak berasal dari Desa Radda yakni sebanyak tujuh orang. Disusul dari Desa Pontaden sebanyak empat orang, selebihnya dari Masamba, dan daerah-daerah lainnya.
"Sampai pukul 17.00 Wita, data masuk sudah 18. Ada penambahan tiga dari kemarin," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Luwu Utara, Syahrul, Rabu (15/7/2020) malam.
Tambahan dua dari tiga mayat ditemukan di Desa Radda, Kecamatan Baebunta bernama Nurul dan Yanti, jenis kelamin perempuan.
Mayat Nurul ditemukan tertimbun lumpur di pelataran Masjid Al Istiqamah Radda.
Sementara mayat Yanti ditemukan di lapangan Radda. Nurul dan Yanti adalah saudara.
Adapun mayat Andi ditemukan di Desa Tolada, Kecamatan Malangke.
Lokasi penemuan mayat Andi berjarak sekitar 27 kilometer dari tempatnya hanyut di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.