Gempa di Selayar
Gempa 5,5 SR Terjadi di Laut Flores, Warga Benteng Selayar Tak Rasakan Getaran
Gempa bumi berkekuatan 5,5 skala richter (SR), terjadi di wilayah Laut Flores, atau tepat pada koordinat 7,29 LS dan 120,43 BT, Rabu (15/7/2020).
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG - Gempa bumi berkekuatan 5,5 skala richter (SR), terjadi di wilayah Laut Flores, atau tepat pada koordinat 7,29 LS dan 120,43 BT, Rabu (15/7/2020).
Lokasi berada sekitar 130 Kilometer (Km) arah Selatan Kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/7/2020).
Dari keterangan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar, gempa tersebut terjadi di kedalaman 599 km.
Salah seorang warga Benteng, Selayar, Idul, mengaku tak merasakan adanya getaran di wilayah Benteng.
"Tidak terasa-ji, karena jauh-ji lokasi gempa dari kota," katanya.
Begitupun disampaikan oleh Rahmawati, ia juga mengaku tak merasakan adanya getaran yang diakibatkan oleh gempa di Laut Flores.
"Tidak ada (getaran). Cuman saya dapat ji informasinya kalau ada gempa yang katanya dekat Selayar," kata Rahmawati.
Dari rilis BMKG Makassar sendiri, dikatakan, bahwa guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Denpasar II MMI.
"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," kata Tim PGR IV Makassar, melalui pesan WhatsApp.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Dan berdasarkan hasil pemodelan, menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Gempabumi yang terjadi ini merupakan jenis gempabumi dalam akibat adanya aktifitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun.
Meski belum ada gempa susulan, namun BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BMKG juga meminta warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," pesan BMKG. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi