Citizen Analisis
Taslim Arifin:Masjid Hagia Shopia Pertanda Lahirnya Kekuatan yang Sanggup Membendung Tekanan Barat
Turki memberi contoh klasik perebutan kedaulatan dan proklamasi kemerdekaan atas kolonisasi moderen negara negara Barat atas Timur.
Oleh
Taslim Arifin
Pencetus Wali Wanua
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kenapa banyak penulis terkesan lebih mengaitkan perubahan museum Hagia Sophia lebih pada keinginan Recep Tayyip Erdogan terpilih untuk V kalinya? Bukankah baru sekarang issue itu muncul, tidak terdengar dengan jelas pada awal ketika Resep Tayyip Erdogan ingin jadi presiden, menjadikan museum ini menjadi masjid sebagai jualan politiknya?
Turki memerlukan stabilitas politik, sehingga Recep Tayyip Erdogan pertemuan antara kehendak zaman, masyarakat Turki yang Islami dan telah merasakan tekanan pada era Attaturk (the sick man), serta kualitas kepemimpinan yang dimiliki oleh Recep Tayyip Erdogan.
Penghinaan NATO yang menolak Turki menjadi anggota merupakan pemicu naaionalisme Turki untuk menjadikan dirinya lebih memusatkan diri pada penguatan ekonomi, science dan teknologi, angkatan perang, serta tidak sibuk menggali kesaktian leluhur.
Agar dapat menjadi pesaing tangguh NATO yang menolaknya menjadi anggota, dan menerima Yunani yang membebani NATO, merupakan standar ganda Barat yang protes keras mengenai perubahan museum itu.
Masjd Hagia Sophia adalah simpul perlawanan bangsa Turki dan sekaligus pertanda lahirnya kekuatan yang sanggup membendung tekanan Barat atas berbagai kebijakan dalam negeri Turki.
Turki memberi contoh klasik perebutan kedaulatan dan proklamasi kemerdekaan atas kolonisasi moderen negara negara Barat atas Timur.
Dan apakah benar Turki dewasa ini masih dapat digolongkan sebagai penganut politik konservatif, hanya karena memiliki landasan Islami?
Padahal landasan yang islami pernah menjadikan dunia ini lebih adil, lebih merdeka, dan memiliki kehidupan yang lebih seimbang antara ukhrawi dan duniawi, dan kaum nonmuslim, khususnya bangsa Yahudi, memperoleh kebebasan sedemikian rupa sehingga mereka mencapai berbagai prestasi dalam bidang keuangan dan ilmu pengetahuan.
Adakah alasan menyebut Islam konservatif karena menjunjung tinggi keadilan, pada saat yang melakukan ekploitasi, perang, pembunuhan massal, disebut nonkonvensional atau moderen? Bukankah yang seperti ini termasuk golongan jahiliyah yang harus diperangi oleh bangsa bangsa sedunia?
Turki adalah ujung tombak dalam menyelesaikan perkara lama yaitu perang dan kemenangan atas prilaku golongan jahiliyah, atau sistem kehidupan yang menjunjung setinggi langit dan sedalam lautan cara hidup golongan jahiliyah.(*)