Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bincang Kota Virtual

Susahnya Atur Pasar, Basdir: Kadang Kita Diajak Berkelahi

Basdir mengatakan, sejauh ini Pihak PD Pasar Makassar Raya telah bekerja keras mengatur pasar agar tidak menjadi cluster penularan virus Corona.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM
Bincang Kota #4 Mengantisipasi Pasar Klaster Covid-19 di Makassar 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tribun Timur menggelar Bincang Kota Seri #4, bertema Pasar Jadi Cluster?, Senin (13/7/2020) malam.

Narasumber yang dihadirkan yakni Basdir (Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya), Saharuddin Ridwan (Direktur Operasional PD Pasar), dan dr Wahyudi Muchsin (Humas IDI Makassar).

Basdir mengatakan, sejauh ini Pihak PD Pasar Makassar Raya telah bekerja keras mengatur pasar agar tidak menjadi cluster penularan virus Corona.

Namun menurut Basdir, mengurus pasar tak semudah mengurus pusat perbelanjaan atau mall.

"Mall gampang, hanya ada beberapa pintu masuk, itu dijaga, dan pengunjung tertib. Pedagang juga tingkat kesadaran dan pendidikan lebih tinggi dibanding pedagang pasar, belum lagi tingkat ekonomi mereka lebih baik," katanya.

"Sehingga memang kami PD Pasar dibutuhkan kesadaran serta menjadi tantangan untuk mengedukasi masyarakat dan memberi kesadaran akan pentingnya memayuhi protokol kesehatan," tambah Basdir.

Basdir mengaku, saking sulitnya mengatur, kadang petugas diajak berkelahi saat memberi instruksi ke pedagang ataupun pengunjung pasar.

"Di pasar susah, kadng diajak berkelahi kita, tapi ini kan demi kebaikan kita semua," ucapnya.

PD Pasar Makassr Raya juga sempat mendapat kritikan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena dinilai tak serius dlam upaya mencegah Covid-19.

"Kami sadari kemarin ada kritikan IDI terkait protokol kesehatan, kami berterima kasih, itu wajar dan menjadi cambuk bagi kami memperbaiki protokol kesehatan di pasar," imbuhnya.

Lanjut Basdir, saat ini tingkat kesadaran pengunjung pasar juga mulai membaik, apalagi dengan adanya aparat TNI yang berjaga di setiap pasar.

"Kami juga bersyukur adanya TNI 20-30 orang standby bersama pegawai kami di pasar. Alhamdulillah sejak TNI ada, tingkat kepatuhan meningkat. Kami harap tingkat kesadaran semakin bagus, sehingga protokol kesehatan akan jadi kebiasaan," ujarnya.

"Memang masih banyak pedagang ngeyel, tapi kami tak bosan selalu mengimbau dan edukasi. Baru-baru ini kami keluarkan surat edaran, yang ada sanksi jika ada pelanggaran, mudah-mudahan kedepan bisa efektif," pungkasnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved