Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Masa Pandemi Covid-19, Napi Lapas Klas I Makassar Digaji Buat Hazmat

Di bawah naungan perusahaan Amura Pratama, warga binaan difasilitasi mesin jahit otomatis hingga ruangan yang direnovasi.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Mahyuddin
TRIBUN TIMUR/ SANOVRA
Sejumlah Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas I Makassar dilatih untuk menjahit membuat hazmat dan masker sebagai bagian Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis dan masyarakat di Lapas 1 Makassar, Jl Sultan Alauddin, Jumat (10/7/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 125 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Makassar dilatih untuk menjahit. 

Bukan jahitan biasa, namun membuat hazmat dan masker untuk tenaga medis dan masyarakat.

Di bawah naungan perusahaan Amura Pratama, warga binaan difasilitasi mesin jahit otomatis hingga ruangan yang direnovasi.

Owner Amura Pratama, Andi Fahrul Amsal mengatakan, kegiatan itu merupakan solusi untuk membantu pemerintah dalam penanganan selama masa pandemi Covid-19.

"Ini menjadi wadah kreativitas warga binaan agar bisa bermanfaat nanti ketika keluar dari Lapas," tuturnya saat ditemui di Lapas Jl Sultan Alauddin, Jumat (10/7/2020).

PPDB Jalur Zonasi SD-SMP Dibuka 6 Hari, Disdik-Diskominfo Jamin Server Lancar

Bantu Penanganan Covid-19, PMI Sulsel Semprot Disinfektan Lapas Kelas I Makassar

Rekam Jejak John Kei yang Kembali Ditangkap Polisi Padahal Baru Bebas dari Lapas Nusakambangan

Tak hanya menjahit, napi yang mengikuti pelatihan itu bakal mendapatkan penghasilan dari hazmat dan masker yang sudah dibuat.

"Jadi mereka bakal digaji persatuan hasil hazmat dan masker yang diproduksi," ujar Andi Fahrul

Dari total 125 warga binaan yang diberdayakan, Fahrul memprediksi nantinya akan menghasilkan sekitar 5.000 hazmat dan masker dalam sehari.

Untuk biaya produksi persatuan hazmat dan masker, belum dapat dikalkulasi secara pasti.

Namun, Fahrul menjamin harga akan lebih rendah dibanding harga pasaran pada umumnya.

5 Fakta Pemuda Ini Tega Perkosa dan Bunuh Secara Sadis Mantan Gurunya yang Sudah Lama Menjanda

Bupati Bone Keluarkan Surat Edaran Pemberian Suket Bebas Covid-19

Hilang 5 Hari, Nenek Bunga Ditemukan di Gunung Buakkang Sinjai Timur

Dia berharap, langkah yang diambilnya itu dapat menjadi perhatian pemerintah.

Rencananya, Lapas I Makassar bersama Amura Pratama akan terus menjalin kerjasama untuk tetap memberdayakan warga lapas.

"Kita berharap pandemi selesai, jadi ketika produksi hazmat dan masker mulai berkurang kita alihkan dengan membuat seragam sekolah. Ini juga kita harapkan selamanya bisa terus berjalan," jelasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved