Masa Pandemi Covid-19, Napi Lapas Klas I Makassar Digaji Buat Hazmat
Di bawah naungan perusahaan Amura Pratama, warga binaan difasilitasi mesin jahit otomatis hingga ruangan yang direnovasi.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Mahyuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 125 narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Makassar dilatih untuk menjahit.
Bukan jahitan biasa, namun membuat hazmat dan masker untuk tenaga medis dan masyarakat.
Di bawah naungan perusahaan Amura Pratama, warga binaan difasilitasi mesin jahit otomatis hingga ruangan yang direnovasi.
Owner Amura Pratama, Andi Fahrul Amsal mengatakan, kegiatan itu merupakan solusi untuk membantu pemerintah dalam penanganan selama masa pandemi Covid-19.
"Ini menjadi wadah kreativitas warga binaan agar bisa bermanfaat nanti ketika keluar dari Lapas," tuturnya saat ditemui di Lapas Jl Sultan Alauddin, Jumat (10/7/2020).
• PPDB Jalur Zonasi SD-SMP Dibuka 6 Hari, Disdik-Diskominfo Jamin Server Lancar
• Bantu Penanganan Covid-19, PMI Sulsel Semprot Disinfektan Lapas Kelas I Makassar
• Rekam Jejak John Kei yang Kembali Ditangkap Polisi Padahal Baru Bebas dari Lapas Nusakambangan
Tak hanya menjahit, napi yang mengikuti pelatihan itu bakal mendapatkan penghasilan dari hazmat dan masker yang sudah dibuat.
"Jadi mereka bakal digaji persatuan hasil hazmat dan masker yang diproduksi," ujar Andi Fahrul
Dari total 125 warga binaan yang diberdayakan, Fahrul memprediksi nantinya akan menghasilkan sekitar 5.000 hazmat dan masker dalam sehari.
Untuk biaya produksi persatuan hazmat dan masker, belum dapat dikalkulasi secara pasti.
Namun, Fahrul menjamin harga akan lebih rendah dibanding harga pasaran pada umumnya.
• 5 Fakta Pemuda Ini Tega Perkosa dan Bunuh Secara Sadis Mantan Gurunya yang Sudah Lama Menjanda
• Bupati Bone Keluarkan Surat Edaran Pemberian Suket Bebas Covid-19
• Hilang 5 Hari, Nenek Bunga Ditemukan di Gunung Buakkang Sinjai Timur
Dia berharap, langkah yang diambilnya itu dapat menjadi perhatian pemerintah.
Rencananya, Lapas I Makassar bersama Amura Pratama akan terus menjalin kerjasama untuk tetap memberdayakan warga lapas.
"Kita berharap pandemi selesai, jadi ketika produksi hazmat dan masker mulai berkurang kita alihkan dengan membuat seragam sekolah. Ini juga kita harapkan selamanya bisa terus berjalan," jelasnya.(*)