Tribun Business Forum
Tribun Business Forum: Semangat untuk Beribadah Tak Surut, Tak Ada Jemaah Batalkan Umrahnya
Kendati begitu, tak menyurutkan niat industri travel umrah untuk memberangkatkan jemaah
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Ilham Mulyawan Indra
Tribun Business Forum: Semangat untuk Beribadah Tak Surut, Tak Ada Jemaah Batalkan Umrahnya
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Akibat pandemi Covid-19, umat muslim di Indonesia tak bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Pemerintah Arab Saudi sementara membatasi akses masuk Kota Mekkah dan Madinah.
Sehingga ibadah Haji pun harus tertunda hingga 2021.
Perjalanan umrah pun demikian.
Belum ada pengumuman apakah tertunda juga sampai tahun depan, dan sudah lima bulan terakhir tak ada umrah dilaksanakan.
Padahal banyak perusahaan travel mengagendakan keberangkatan jemaah ke tanah suci jauh-jauh hari.

Kendati begitu, tak menyurutkan niat industri travel umrah untuk memberangkatkan jemaah.
"Kami tak diam, kami menjadwal ulang keberangkatan jemaah, kita juga jadwal ulang penyewaan hotel, pesawat dan kelengkapan umrah," kata Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia, Azhar Gazali dalam bincang virtual Tribun Business Forum melalui jaringan YouTube dan Facebook Tribun Timur, Kamis (9/7/2020) sore dengan tema “Rindu Umrah”.
Turut menjadi narasumber lainnya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel, H Anwar Abubakar dan CEO Al Jasiyah Travel, Nurhayat.
Senada disampaikan CEO Al Jasiyah, Nurhayat. Ia mengatakan, seyogyanya sudah ada kloter keberangkatan jemaah pada 1 Maret lalu.
Bahkan ada jeamaah Umrah plus perjalanan ke Turki harus rela kembali ke kampungnya di Ambon karena batal terbang karena Arab Saudi menutup penerbangan.
"Koper dan tas jemaah masih ada di kantor. Dan saya salut karena semangat ibadahnya tetap besar. Mereka tak ada yang membatalkan umrah nya, bahkan baju batik (seragam umrah) dipakai lebaran. Alhamdulillah, masyarakat Sulsel betul-betul punya semangat beribadah cukup besar," kata Nurhayat.

Azhar Gazali menambahkan, apabila umrah bisa dilaksanakan, maka besar kemungkinan pemerintah Arab Saudi akan menerapkan New Normal, kemudian kuota umrah dibatasi 50 persen saja.
Ia memprediksi jumlah jamaah pasti akan membeludak.