Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI PAKAR

Covid-19 di Sulawesi Selatan di Puncak Pandemi

Ditulis Guru Besar FKM Universitas Hasanuddin dan Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulawesi Selatan

Editor: Jumadi Mappanganro
FB Ridwan Amiruddin
Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM MKes MSc PH (Ketum PERSAKMI Indonesia) 

Oleh: Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, S.KM, M.Kes, M.Sc.PH
Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Pusat, Guru Besar FKM Universitas Hasanuddin, dan Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulawesi Selatan

Mencermati fluktuasi covid-19 pada minggu pertama bulan Juli sudah memasuki hari ke-100 lebih dengan Reproduksi efektif Sulawesi Selatan (Sulsel) di kisaran 0.98-1.04. dengan pertumbuhan kasus tersebut idealnya memberikan perasaan tenang bagi warga Sulsel.

Perhari ini atau Kamis (9/7/2020), kisaran reproduksi efektif (Rt) berkisar 0.98 dan rangking ke-19 dari seluruh provinsi di Indonesia.

Paling tidak kondisi ini menggambarkan bahwa pertumbuhan kasus secara umum di Sulsel bergerak menurun.

Terlepas dari fluktuasi Rt di beberapa zona merah yang masih berfluktuasi.

Fluktuasi harian yang berubah dari jumlah kasus 75 - 200 an setiap harian dapat disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya.

8 Tempat Ini Dilarang Simpan Ponsel, Bisa Pengaruhi Kesuburan Hingga Meningkatkan Risiko Kanker

Tips Jadi Konten Kreator di Youtube, Intip Penghasilan Rafi Ahmad, Baim Paula dan Jenis HP

1. Dampak intervensi yang cenderung menekan kurva, pada waktu yang bersamaan penularan lokal sementara berlangsung secara cepat.

Baik penularan secara langsung maupun secara tidak langsung.

Bahkan kajian terakhir penularan covid-19 melalui udara, seperti halnya asap yang menyebar kemana-mana.

2. Pencarian atau tracking kasus secara cepat, memberikan kecepatan dalam pengumpulan specimen dan aggressive testing.

Kegiatan tracking berlangsung pada level puskesmas untuk melacak OTG, kontak erat dan populasi berisiko di wilayak kerja masing-masing.

Mencermati hasil tracking hingga aggressive testing dengan positip rate sekira 14% maka dengan dukungan laboratorium yang mampu melakukan pengujian sekitar 1.000 specimen perhari, secara otomatis kasus harian terlaporkan juga berkisar 140 kasus perhari.

Jadi perlu respons yang lebih rasional.

3. Aspek lain yang sangat penting sebagai penyebab fluktuasi ini adalah kecepatan transmisi lokal dari covid-19 yang linear dengan pelonggaran bisnis dan pergerakan populasi tanpa mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

4. Pembukaan bidang usaha/perkantoran yang masih menggunakan air condition central.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved