Update Corona Bulukumba
Update Corona Bulukumba, 30 Pasien Covid-19 Sembuh, Total Sembuh 107 Pasien
Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sembuh terus mengalami peningkatan.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sembuh terus mengalami peningkatan.
Terakhir, Selasa (7/7/2020) malam, sebanyak 30 pasien yang sebelumnya positfi, sudah dinyatakan sembuh.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Bulukumba, HM Daud Kahal, mengatakan, tambahan pasien sembuh tersebut telah jemput tim gugus dan keluarga masing-masing.
“Pasien yang sembuh dijemput oleh Tim Gugus Covid-19 Bulukumba sebanyak 2 bus, dan sebagian ada yang dijemput oleh keluarganya,” jelas Jubir Daud Kahal.
Kini, pasien sembuh dari Covid-19 sudah tercatat sebanyak 107 orang, dari total sebanyak 177 kasus.
Pasien positif yang meninggal tercatat sebanyak 5 orang. Dan sisanya masih dalam proses perawatan dan isolasi.
Prediksi Ahli Epidemiologi
Sebanyak 6.729 warga Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), diprediksi bakal terjangkit Corona Virus Disease 2019 alias Covid-19.
Hal tersebut berdasarkan hasil kajian Dosen dan Peneliti Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Hasanuddin (Unhas), Ansariadi.
"Estimasi kasar jumlah kasus yang mungkin terjadi yakni 6.729 kasus dari total 420.603 penduduk di Kabupaten Bulukumba, atau 1,6% dari total penduduk," jelas Ansariadi, Senin (6/7/2020).
Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, jika tidak ada upaya yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Bulukumba.
Dia menjelaskan, pada dasarnya, penanganan wabah hampir sama di seluruh dunia.
Yakni menemukan semua yang menjadi sumber penularan melalui tes secara massif dengan menggunakan PCR.
"Setelah itu dilakukan tracing dengan siapa mereka pernah kontak erat, dan juga harus dilakukan isolasi bagi yang dinyatakan positif," jelasnya.
Dan tidak kalah penting, lanjut dia, edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Tingginya kasus di suatu daerah biasanya ada masalah dengan implementasi strategi dasar tersebut," tambahnya.
Misalnya, tes tidak sesuai dengan jumlah yang dipersyaratkan, tidak dilakukan tracing terhadap semua kontak atau isolasi tidak berjalan dengan baik.
Ansariadi juga membeberkan, Covid-19 juga banyak menjangkit tenaga kesehatan di Bulukumba, yakni sekitar 29,27 persen dari total keseluruhan pasien.
"Kemungkinan nakes tertular saat melayani pasien baik di rumah sakit atau puskesmas. atau mungkin juga tertular awalnya dari pasiennya kemudian penularan terjadi diantara nakes di kantor, atau penggunaan APD yang kurang tepat. Ada beberapa kemungkinan," jelasnya. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi