Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wacana Belajar Jarak Jauh secara Permanen, Ketua IGI: Mas Menteri Harus Jelaskan, Guru-guru Menolak!

Ketua IGI, Ramli Rahim menyebut Mendikbud Nadiem Makarim harus menjelaskan maksud pembelajaran daring akan permanen setelah pandemi Covid-19.

Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Ketua IGI Muhammad Ramli Rahim merespon wacana Mendikbud akan memberlakukan belajar jarak jauh secara permanen 

TRIBUN-TIMUR.COM-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim melempar wacana pemberlakukan proses pembelajaran jarak jauh secara permanen setelah Pandemi Covid-19 berakhir.

Isu ini pun mendapat respon dari Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI), Muhammad Ramli Rahim.

Ramli menyebut Mendikbud Nadiem Makarim harus menjelaskan maksud pembelajaran daring akan permanen setelah pandemi Covid-19.

Menurut Ramli, pembelajaran tidak bisa 100 persen dilaksanakan tanpa tatap muka.

Orangtua Harus Siap-siap, Mendikbud Berencana akan Berlakukan Belajar Jarak Jauh Secara Permanen

"Mas Menteri harus menafsirkan terkait arti pembelajaran daring yang akan dipermanenkan," ujar Ramli saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (4/7/2020).

Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Ramli Rahim
Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Ramli Rahim (Tribun Timur/Amiruddin)

Orangtua Harus Siap-siap, Mendikbud Berencana akan Berlakukan Belajar Jarak Jauh Secara Permanen

Ramli menyebut pendidikan tidak sepenuhnya berada pada penyampaian materi.

"Pendidikan tidak 100 persen ada di sana, aspek pedagogi atau proses pembelajaran, kemampuan keilmuan mungkin terpenuhi," ujarnya.

Akan tetapi dari sisi pendidikan dan pembangunan karakter, pembelajaran daring dinilai sangat kurang.

"Bahkan bisa disebut tidak ada," kata Ramli.

Menurut Ramli, kelas daring atau virtual school bisa dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ruang kelas.

Ramli menyebut pihaknya sudah tegas menolak apabila ada wacana 100 persen pembelajaran daring.

"Kalau yang dimaksud (Mendikbud) pembelajaran daring ini dilakukan 100 persen ya tidak bisa, guru-guru menolak, tetap dibutuhkan pertemuan," ungkap Ramli.

Ramli menyebut, pembelajaran daring tetap dapat dilakukan.

"Tetapi harus tetap ada pertemuan tatap muka," ungkapnya.

Ramli juga mengkritisi apabila pendidikan formal berbentuk layaknya start up.

"Apalagi meniru semacam start up, start up itu kan asumsinya seperti bimbingan belajar, bukan yang pokok, hanya menambal yang kurang," ungkapnya.

Jawaban Mendikbud Nadiem Makarim saat Pemerintah Diminta Tanggung Biaya Internet Dosen dan Mahasiswa

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved