KRONOLOGI Pria Ditolak 18 Rumah Sakit dan Meninggal, 2 Hari Setelah Itu Dinyatakan Positif Covid-19
Pria itu mengalami demam tinggi dan sesak napas, kemudian dinyatakan positif Covid-19 Selasa (30//2020) atau dua hari setelah kematiannya.
Kami telah menambah tempat tidur kami menjadi 45 sekarang, tetapi bahkan itu sudah penuh untuk saat ini, ”katanya.
Saudara laki-laki pria tersebut menuduh staf rumah sakit memintanya untuk membawa pasien segera ke RS lain karena ia memiliki gejala Covid.
“Mereka tidak mendengarkan kami, meskipun kami memohon mereka untuk membantu saudaraku. Akhirnya, penjaga keamanan rumah sakit mengatakan dia akan memanggil ambulans dan kemudian kami membawanya ke rumah sakit lain, ”kata saudara itu.
• Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 kembali Digulirkan Oktober, PT LIB Berjanji Membagikan Dana Subsidi Klub
• Rawat Pasien Covid-19 Hingga Rindu Keluarga, Dr Sugih Wibowo: Ini Murni Kemanusiaan
Beberapa rumah sakit lainnya di kota tempat keluarganya pergi juga menolak, mengatakan pria itu menunjukkan gejala Covid dan tidak ada tempat tidur.
Saudara laki-laki itu mengklaim bahwa mereka mengunjungi 18 rumah sakit di wilayah itu dan kesemuanya menolak mengambil tindakan.
Dia juga menuduh bahwa salah satu rumah sakit yang mengatakan "jika kami tidak segera pergi atau jika kami mencoba masuk, mereka akan memukuli kami dan mengusir kami".
Saudara itu mengklaim bahwa Rumah Sakit M.S. Ramaiah Medical College juga menolak.
Namun, ketika The Print menghubungi pejabat rumah sakit, Dr Harish K, mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang insiden tersebut.
Saudara itu mengatakan bahwa putra pria itu adalah sukarelawan Covid-19 dalam upaya mereka untuk memerangi pandemi, tetapi tidak ada yang membantu ketika mereka membutuhkan bantuan.
• 76 Peserta Ikuti Yudisium Program Sarjana Periode I 2020, FT UMI Sudah Cetak 12385 Alumni
• UTBK-SBMPTN 2020, Unhas Siapkan Puluhan Tenaga Medis di 14 Lokasi Ujian
“Terlepas dari semua pekerjaan yang dilakukan untuk membantu orang selama masa Covid, ketika kami membutuhkan bantuan, baik pemerintah maupun rumah sakit tidak ada yang membantu kami. Mereka menutup pintu pada kami , ”katanya.
“Siapa yang harus disalahkan atas kematiannya? Rumah sakit tidak memiliki tempat tidur ICU tersedia? Apa yang akan kita lakukan? Sistem kesehatan negara kita telah mengecewakan kita, ”kata keponakan almarhum.
Setelah ditolak masuk di beberapa rumah sakit, pada Sabtu, pasien dibawa pulang dan dipakaikan tabung oksigen serta dirawat oleh keluargnya sendiri.
Keponakan pria itu mengatakan, pada hari Minggu, keluarga memanggil 32 rumah sakit rujukan covid-19, tetapi mereka semua menolak untuk menerima pasien karena kurangnya tempat tidur.
“Kami memohon di depan para pejabat di setiap rumah sakit, meminta mereka untuk menerima pamanku. Mereka mengklaim tidak memiliki tempat tidur, ”kata keponakan pasien.
• NASIB Pegawai Starbucks Usai Lecehkan Pelanggan Lewat CCTV, Buat Pengakuan Mengejutkan
• UTBK-SBMPTN 2020, Unhas Siapkan Puluhan Tenaga Medis di 14 Lokasi Ujian
Pada hari Minggu, pria itu dibawa ke laboratorium di Rajajinagar, India untuk mendapatkan swab test Covid-19.