Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hilmi Aminuddin

Meninggal Dunia dan Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19, Begini Perjalanan Karier Hilmi Aminuddin

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berduka. Hilmi Aminuddin Meninggal dunia dan akan dimakamkan sesuai protokol Covid-19

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Suryana Anas
KOMPAS IMAGESRODERICK ADRIAN MOZES
Hilmi Aminuddin saat masih menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro PKS dalam konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2013). Hilmi Aminudin meninggal dunia, Selasa (30/6/2020). Jenazahnya dimakamkan dengan protokol Covid-19. 

Dilansir dari wikipedia.com, K.H. Hilmi Aminuddin, Lc. lahir di Indramayu, Jawa Barat, 27 Desember1947.

Ia merupakan pendiri gerakan dakwah atau yang pada era 1980-1990-an dikenal dengan sebutan harakah tarbiyah.

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Hilmi Aminuddin adalah putra Danu Muhammad Hasan, satu dari tiga tokoh penting Darul Islam (Tentara Islam Indonesia) pimpinan Kartosoewirjo.

Pendidikan

Pada usia enam tahun, Hilmi memulai pendidikannya dengan mendaftar di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Selulusnya dari sana, dia berkelana ke sejumlah pesantren di Jawa.

Pada tahun 1973, Hilmi memutuskan untuk berangkat ke Arab Saudi dan belajar di Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah.

Selama enam tahun menuntut ilmu di universitas tersebut, Hilmi kerap berkumpul dengan Yusuf Supendi yang juga merupakan tokoh perintis PKS.

Kala itu Yusuf sedang berkuliah di Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh.

Sekitar tahun 1978, Hilmi lulus kuliah dan pulang ke Indonesia. Sepulangnya dari Arab Saudi, Hilmi memulai kariernya dengan berdakwah.

Tapi karena Hilmi tidak memiliki Pondok Pesantren seperti kebanyakan ulama di Indonesia saat itu, Hilmi pun berdakwah dari masjid ke masjid, atau dari satu kelompok pengajian ke kelompok pengajian lainnya.

Berdirinya PKS

Pada tahun 1998, Hilmi bersama beberapa rekannya mendirikan Partai Keadilan dan pada tahun 2002, partai tersebut berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera agar bisa ikut pemilihan umum dua tahun berikutnya.

Karena baru didirikan dan hanya mendapatkan 7 kursi di parlemen, atau 1,5 persen maka peranan PKS saat itu belum begitu kelihatan dan lebih fokus ke dalam partai.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved