Update Corona Takalar
Covid-19 Takalar Terus Naik, Gugus Tugas Terapkan Prosedur Trisula
Hingga Sabtu (27/6/2020) malam, jumlah pasien yang terpapar Covid-19 mencapai 70, meningkat satu kasus dari 24 jam sebelumnya.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TAKALAR.COM, PATTALLASSANG -- Penyebaran Virus Corona terus meluas di wilayah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Hingga Sabtu (27/6/2020) malam, jumlah pasien yang terpapar Covid-19 mencapai 70, meningkat satu kasus dari 24 jam sebelumnya.
Berdasarkan data dari Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 di Sulsel per hari ini, Minggu (28/6/2020), ada 5 daerah di Sulsel yang transmisi lokalnya (penularan lokal) covid-19 sangat tinggi.
Bahkan beberapa hari terakhir, kasus penularan covid-19 di lima daerah ini bertumbuh kasus baru secara signifikan.
Kabupaten Takalar merupakan daerah dengan angka reproduksi efektifnya (Rt) yang tergolong paling tinggi, 1,99 dari lima daerah tersebut.
Bahkan Kabupaten Takalar mengalahkan Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan Maros.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Takalar, dr Rahmawati mengatakan, pihaknya menerapkan prosedur trisula dalam pencegahan Covid-19.
Prosedur trisula tersebut yakni education, contact tracking, hingga testing dengan pemeriksaan rapid dan swab.
"Kami menerapkan prosedur trisula," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Takalar ini ketika dikonfirmasi Tribun, Minggu (28/6/2020).
dr Rahma mengatakan, peningkatan signifikan dalam beberapa hari ini adalah hasil kontak tracking kepada keluarga pasien.
Menurutnya, gugus tugas gencar menelusuri riwayat kontak kepada keluarga pasien belakangan ini. Oleh karena itu, jumlah kasus terus meningkat.
"Jumlah yang meningkat ini disebabkan karena gencarnya tim gugus melakukan kontak tracking terhadap keluarga dan kontak erat dengan pasien yang positif," kata dr Rahma.
dr Rahma melanjutkan, hampir semua keluarga serumah pasien ikut terpapar Covid-19 berdasarkan hasil penelusuran gugus tugas.
Para keluarga dekat yang ditemukan terpapar Covid-19 langsung dievakuasi ke hotel Kota Makassar untuk menjalani isolasi.
Ia menegaskan, kontrak tracking kepada keluarga pasien adalah langkah yang tepat.
Sebab, jika gugus tugas tidak melakukan tracking, lanjutnya, mungkin saja tidak akan ada penambahan dari sisi jumlah positif di Takalar.
"Tapi apa yang akan terjadi," lanjut pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Takalar ini.
"Suatu saat akan ada ledakan jumlah yang positif pasien Covid-19 di Takalar yang tidak akan kita duga. Karena penularan yang kita tidak putus mata rantainya," tegasnya.
Mantan Direktur RSUD H Padjonga Daeng Ngalle Takalar ini optimistis kasus Covid-19 akan melandai di kabupaten Butta Panrannuanta itu ke depan.
Ia juga meyakini, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh akan semakin banyak melalui kontrak tracking tersebut.
"Kalau kita terus menerus melakukan tracking untuk memutus mata rantai penularan, maka grafiknya nantinya akan melandai," kata dr Rahma.
Menurutnya, jumlah kasus diawal memang terlihat tinggi. Namun, katanya, grafik kasus Covid-19 perlahan akan melandai.
"Inilah tugas dari tim gugus Covid kabupaten untuk melakukan tracking ke semua kontak erat pasien yang positif untuk memutus mata rantai penularan," ujarnya.
Dengan fakta penularan virus corona yang begitu cepat, Rahma mengimbau warga untuk senantiasa menerapkan protokoler kesehatan sebagai bentuk education.
Jika menerapkan secara tertib seperti, jaga jarak, menegenakan masker, rajin cuci tangan, dan menghindari kerumunan maka akan bisa menjauhkan dari virus Corona.
“Saya selalu imbau agar masyarakat menerapkan protokoler kesehatan, saya kira ini cara untuk kita terhindar dari virus ini,” tandasnya. (TribunTakalar.com)
Laporan Kontributor TribunTakalar.com @bungari95