Tribun Bone
Ada Jalan Berlubang di Jl Jenderal Sudirman Bone, Pengendara Harus Berhati-Hati
Pantauan tribunbone.com Minggu (28/6/2020) pukul 13.12 Wita, kondisi jalan berlubang terlihat di depan Kompleks Pergudangan Bulog.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Sepanjang jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) terdapat beberapa titik jalan berlubang.
Para pengendara melewati jalan ini harus waspada dan berhati-hati.
Pantauan tribunbone.com Minggu (28/6/2020) pukul 13.12 Wita, kondisi jalan berlubang terlihat di depan Kompleks Pergudangan Bulog.
Terdapat beberapa lubang kecil. Sebaiknya, pengendara mengambil lajur kanan untuk menghindari lubang.
Beberapa lubang kecil juga terdapat di depan Kampus VI Universitas Negeri Makassar (UNM).
Kondisi jalan berlubang juga ada di depan SD Negeri 13 Biru. Kedalaman jalan yang berlubang kira-kira 10 centimeter.
Terdapat pula bekas tambalan jalan yang kembali rusak di depan Barber Shop Marc.
Ukuran panjang tambalan jalan yang rusak sekira 50 centimeter dengan kedalaman 10 centimeter.
Sebelum jembatan di ujung jalur dua Jl Jenderal Sudirman, bekas tambalan jalan juga rusak. Kondisi jalan berlubang dan terdapat kerikil serta pasir.
Selanjutnya titik tambalan jalan rusak dan berlubang terdapat sebelum simpang tiga menuju Jl Sukawati. Kedalaman lubang sekira 7 centimeter.
Tak hanya itu, lubang dengan kedalaman 20 centimeter juga terlihat sebelum Indo Maret.
Seorang warga yang sering melintasi jalan ini, Herman mengatakan, kondisi jalan yang berlubang sangat menganggu dan berpotensi terjadi kecelakaan.
"Kondisi jalan yang berlubang sangat berbahaya bagi pengendara sepeda motor," katanya kepada tribunbone.com, Minggu (28/6/2020).
Padahal, kata dia, jalan tersebut baru sebulan perbaikan dengan cara menambal jalan yang berlubang.
"Sekira sebulan lalu baru diperbaiki dengan menambal titik jalan yang berlubang. Tetapi sekarang kondisi rusak lagi," ucap Herman.
Menurutnya, pemerintah terkesan setengah hati dalam pembenahan jalan. Sebab, hanya mengandalkan tambalan jalan, itupun tidak rata cara menambalnya.
Ditambah lagi, kualitas aspal yang dinilai kurang baik. Sehingga jalan mudah rusak kembali.
Herman meminta pemerintah mengevaluasi kontraktor jalan yang kurang bagus cara kerjanya.
"Kontraktor jalan yang tidak bagus kinerjanya agar tidak digunakan lagi. Harus dipilih kontraktor yang bekerja secara profesional, dan bukan karena ada pengaruh kedekatan," ujarnya.
Ia pun berharap agar beberapa titik lubang Jl Jenderal Sudirman dapat dibenahi sebelum jatuh korban.
"Semoga cepat diperbaiki. Jangan menunggu ada korban baru dilakukan perbaikan," pintanya.
Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar