Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mata Najwa Tadi Malam

Terungkap di Mata Najwa Rahasia Hitungan Tarif Listrik PLN Naik 100%, Fadli Zon: Nggak Masuk Akal

Acara yang dipandu presenter Najwa Shihab itu membahas soal kenaikan signifikan tarif listrik PLN selama masa pandemi Corona atau Covid-19.

Editor: Rasni
Kolase Tribun Timur / Rasni Gani
Bos PLN, Fadli Zon, dan Najwa Shihab 

TRIBUN-TIMUR.COM - Serunya acara Talkshow Mata Najwa tadi malam, Rabu (25/06/2020). 

Acara yang  dipandu presenter Najwa Shihab itu membahas soal kenaikan signifikan tarif listrik PLN selama masa pandemi Corona atau Covid-19. 

Terungkap inilah awal mula lonjakan tarif bahkan ada kenaikannya yang mencapai 100 persen. Anggota DPR RI Fadli Zon murka dan geram hingga sebut PLN tidak profesional, teknis penghitungannya dianggap tidak masuk akal.

VIDEO: Inovasi MaRI Atasi Risiko Penularan Covid-19, Lift Berpedal Pakai Kaki

Gubernur Sulsel Ganti Pj WaliKota Makassar 3 Hari Setelah Temui Jokowi, 80% Covid19 di Makassar

Alhamdulillah Satu Lagi Warga Bone Sembuh dari Covid-19

Cek penjelasan PLN

Bermula saat salah seorang pelanggan bernama Kartika Oktavia yang juga jadi narasumber mengungkapkan kenaikan listri di rumahnya mencapai lebih dari 100 persen. 

Kartika Oktavia sebelumnya hanya membayar rata-rata Rp 400 ribu, pada Mei 2020 ditagihkan Rp 1 juta lebih. 

Padahal dia mengaku tidak ada penambahan aktivitas penggunaan listrik. 

Malah menurut di masa pandemi karena dirinya tidak ada lagi aktivitas kerja. 

"saya sendiri bekerja di bagian pariwisata, jadi kondisi pandemi saat ini benar-benar tidak ada aktivitas kantor yang kami lakukan dalam rumah. Jadi pemakaian ini hanya wajar, sangat-sangat wajar," katanya. 

Hal yang sama dikeluhkan Anggota DPR RI Fadli Zon. Dirinya sempat ngomel-ngomel di media sosial Twitter. 

Menurut Fadli Zon, dia mendapatkan penjelasan dari pihak PLN yang datang langsung ke rumahnya. 

Ada tiga lokasi baik perusahaan, rumah dan perpustakaan miliknya semua mengalami lonjakan masing-masing 100 persen. 

Sementara aktivitasnya biasa-biasa saja. 

"Alasannya ketika itu tidak terlalu kuat. Karena pencatatannya ada sekitar puluhan juta pelanggan yang harus difoto,"

Dikenal Bersahabat, Kenapa Gubernur Sulsel Ganti Prof Yusran Pj Wali Kota Padahal Baru 1 Bulan?

Lowongan Kerja 2020 PT Astra Honda Motor Buka Lowongan, Terima Mulai Lulusan SMA, Cek Syarat & Link

UPDATE Jadwal Pengumuman SBMPTN 2020 dan Tes UTBK 2020, Peserta Login Ulang Cetak Kartu Peserta Baru

Sementara di masa pandemi, tidak ada lagi foto meteran jadilah pihak PLN akan memprediksi berapa pemakaian dibagi dan dibagi tiga. 

"Menurut saya nggak masuk akal. Jadi cara-cara manual, tradisional, dan sama skelai tidak modern dan tidak profesional. sehingga mengakibatkan banyak sekali keluhan," katanya. 

Lebih mirisnya lagi, untuk unit rumah yang kosong namun tetap mengalami kenaikan, menurut Fadli harusnya dikembalikan. Namun nanti dikenambalikan jika ada yang melayangkan komplen. 

"Kesalahan itu ada di pihak PLN," katanya.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril yang tersambung dengan Video Call menjelaskan, protes masyarakat semata karena syok. 

Bob Saril menjelaskan terkait adanya penghitungan rata-rata pembayaran tiga bulan dan mengalami lonjakan itu merupakan hal normal.

Tidak turunya pegawai PLN ke lapangan ditegaskan Bob, sebagai upaya untuk memutus mata rantai Covid-19.

Menurut dia langkah mengambil nilai rata-rata pemakaian pelanggan selama 3 bulan itu wajar dan normal digunakan. 

Paslanya dilakukan juga di berbagai negara di dunia seperti Australia dan Amerika.

Cek Videonya di sini: 

(RASNIGANI/TRIBUNTIMUR)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved