Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Takalar

Tenaga Kesehatan Terpapar Corona, DPRD Jadwalkan Panggil Plt Kadinkes Takalar

Pemanggilan itu dilakukan untuk dimintai tanggapan mengenai kasus tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
Ist
Tenaga kesehatan RSUD H Padjonga Daeng Ngalle Takalar diambil swab setelah temuan kasus pertama Covid-19 Takalar, April 2020 lal 

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR -- DPRD Kabupaten Takalar berencana memanggil Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Takalar, dr Rahmawati.

Pemanggilan itu dilakukan untuk dimintai tanggapan mengenai kasus tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Jumlahnya disebutkan mencapai 32 tenaga kesehatan.

Komisi III selaku mitra kerja dinas kesehatan menjadwalkan rapat dengar pendapat pada Rabu (24/6/2020) mendatang.

"Iye hari Rabu. Sudah disampaikan ke pimpinan DPRD untuk diundang hari Rabu," kata Ketua Komisi III, Ahmad Sija kepada Tribun, Senin (22/6/2020).

Sementara itu, anggota Komisi III, Husniah Rachman berpendapat, kasus yang menimpa tenaga medis mengindikasikan alat pelindung diri (APD) yang kurang memadai.

Politikus partai Demokrat ini meminta Pemerintah Kabupaten Takalar memperhatikan keselamatan para tenaga medis dalam bertugas.

"Menurut saya pemicunya lebih internal karena APD yang digunakan para tenaga medis kurang memadai," katanya saat dihubungi Tribun, Kamis (18/6/2020) lalu.

"Kedua asupan vitamin sebagai penunjang kekuatan imun menghadapi serangan virus (kurang memadai)," tambahnya.

Perempuan yang akrab disapa Daeng Tayu ini berharap realokasi APBD untuk penanganan Covid-19 digunakan Pemkab Takalar, untuk memperhatikan keselamatan para tenaga medis di lapangan.

"Kita berharap dana yang telah disiapkan Pemkab untuk penanganan Covid-19, dapat juga lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan para tenaga medis di samping kebutuhan dan kondisi masyarakat," tegasnya.

Sebelum diberitakan, ada 32 tenaga kesehatan Takalar yang disebutkan terpapar Covid-19 pada Jumat (19/6/2020) lalu.

Hal itu disampaikan pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Takalar dr Rahmawati.

dr Rahma mengatakan, 32 tenaga kesehatan tersebut bertugas di sejumlah puskemas, PSC, dinas kesehatan, serta RSUD H Padjonga Dg Ngalle Takalar.

Para tenaga medis Takalar tersebut ada yang berdomisili di Kabupaten Takalar, ada juga yang berdomisili di Kabupaten Gowa dan Kota Makassar.

"Iya betul. Untuk seluruh kabupaten Takalar, tersebar di PKM, PSC, Dinkes dan Rumah Sakit," kata dr Rahma saat dihubungi Tribun Timur, Sabtu (20/6/2020) pagi.

Atas peristiwa tersebut, manajemen RSUD H Padjonga Daeng Ngalle Takalar sempat menutup layanan IGD selama tiga hari, Kamis (18/6/2020) hingga Minggu (21/6/2020).

Selama tiga hari itu, RSUD bersama Dinas Kesehatan Takalar mengambil swab kepada puluhan para tenaga kesehatan.

RSUD Padjonga baru membuka kembali layanan IGD setelah hasil swab tenaga kesehatan itu diperoleh, Minggu (21/6/2020).

Plt Kadis Kesehatan Takalar dr Rahmawati mengatakan, dari puluhan tenaga medis yang diperiksa swab tersebut hanya dua yang ditemukan positif.

Tenaga kesehatan yang dinyatakan negatif sudah bisa bertugas kembali memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Tinggal dua tambahan yang positif dari tenaga kesehatan," kata dr Rahma kepada Tribun, Senin (22/6/2020) pagi. (TribunTakalar.com)

Laporan Kontributor TribunTakalar.com @bungari95

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved