Virus Corona
Data Pekerja Terdampak Covid-19 di Sulsel Tertahan di Kabupaten Kota
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Selatan (Kadisnakertrans Sulsel), Andi Darmawan Bintang kesal.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Selatan (Kadisnakertrans Sulsel), Andi Darmawan Bintang kesal.
Data dari 24 kabupaten/kota di Sulsel terkait pekerja yang terdampak Covid-19 baik yang dirumahkan hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tidak kunjung diterimanya.
"Iya belum ada. Saya tidak tahu bagaimana ini kabupaten/kota. Sampai sekarang belum ada update dari mereka padahal susah kita minta," ujar Darmawan via pesan WhatsApp, Senin (22/6/2020).
Ia mengatakan, data terakhir yang disetor Dinas Ketenagakerjaan kabupaten/kota di Sulsel per (14/5/2020) alias sebulanan lalu.
"Akan terus kita tindak lanjuti," ujarnya.
Seperti diketahui, total perusahaan terdampak Covid-19 per 14 Mei lalu di angka 1.171 perusahaan. Di mana jumlah pekerja yang terdampak 15.191 orang.
Dari 15.191 pekerja yang terdampak, 14.740 orang yang dirumahkan dan pekerja ter-PHK 451 orang.
"Dari total 14.740 yang dirumahkan, 5.018 tetap dibayarkan upahnya, selebihnya dirumahkan tanpa menerima upah dan menunggu panggilan bekerja kembali. Data tersebut didapatkan dari 18 Kabupaten/Kota di Sulsel," ungkapnya.
Ke-18 kabupaten/kota tersebut yakni, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bulukumba, Selayar, Sinjai, Bone, Wajo, Soppeng, Maros, Pangkep, Luwu, Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
Terkait kontribusi per kabupaten/kota, tiga besar daerah terbanyak yang mengalami dampak Covid-19 yakni, Makassar dengan 9.346 pekerja, lalu Tana Toraja 1.616 pekerja dan Sinjai 839 pekerja.
Sementara, berdasarkan daerah, jumlah pekerja yang PHK. Terdiri atas, Makassar 274 pekerja, Gowa 67 pekerja, Palopo 64 pekerja, Toraja Utara 37 pekerja, Kepulauan Selayar empat pekerja Bulukumba dua pekerja, Sinjai dua pekerja dan Takalar satu pekerja
"Sektor ekonomi terdampak, jasa, pariwisata, Perdagangan dan Konstruksi. Di antara keempatnya, paling banyak sektor jasa dan perhotelan," katanya.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, @fadhlymuhammad