Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Jenderal Hoegeng, Satu-satunya Polisi 'Hidup' yang Dianggap Jujur oleh Gus Dur

Bagi Gus Dur hanya ada tiga polisi yang jujur, yakni polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
ILUSTRASI-Sosok Jenderal Hoegeng yang disebut Gus Dur satu-satunya polisi jujur 

Presiden Soeharto bahkan sampai turun tangan agar kasus ini berhenti.

Dia meminta agar kasus ini diserahkan ke Tim pemeriksa Pusat Kopkamtib. Wow!

Persidangan lanjutan pun digelar.

Polisi mengumumkan tersangka pemerkosa Sum ada 10 orang dan semuanya bukan anak pejabat seperti yang dituding Sum.

Para terdakwa ini membantah keras dan menyatakan siap mati jika benar memperkosa.

Hoegeng seperti tersadar. Ada kekuatan besar yang membelokkan kasus ini.

Benar saja. Pada 2 Oktober 1971, Hoegeng dipensiunkan sebagai Kapolri.

Usai dipensiunkan di umur 49, seperti dikisahkan dalam buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan karya Suhartono, Hoegeng kemudian mendatangi ibundanya untuk sungkem.

“Saya tak punya pekerjaan lagi, Bu,” kata Hoegeng.

Sang ibunda menjawab tenang. “Kalau kamu jujur dalam melangkah, kami masih bisa makan hanya dengan nasi dan garam,” kata sang ibunda.

Kalimat sang ibunda menenangkan hati Hoegeng dan keluarganya.

Dan, hingga akhir hayatnya, Hoegeng tetap setia di jalan kejujuran yang dipilihnya.

Tahun 2001, Gaji Rp 7500

Ternyata masa menyenangkan itu tidak berlaku bagi Hoegeng yang anti disogok.

Pria yang pernah dinobatkan sebagai The Man of the Year 1970 ini pensiun tanpa memiliki rumah, kendaraan, maupun barang mewah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved