Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Lutim

Positif Capai 418 Orang, Tim Konsultan GTPP Sulsel Turun ke Lutim Bahas Penanganan Corona

Luwu Timur adalah wilayah kedua paling terdampak Covid-19 di Sulsel, setelah Kota Makassar.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/IVAN
Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sulawesi Selatan (Sulsel) memantau penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Luwu Timur, Rabu (17/6/2020) 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sulawesi Selatan (Sulsel), memantau penanganan kasus Covid-19 di Kabupaten Luwu Timur, Rabu (17/6/2020).

Luwu Timur adalah wilayah kedua paling terdampak Covid-19 di Sulsel, setelah Kota Makassar.

Hari ini, jumlah kasus positif di Luwu Timur sebanyak 418 orang dan sembuh 207 orang.

Turun memantau Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari, Tim Ahli Konsultan Prof Ridwan Amiruddin, Prof Arlin Adam.

Koordinator Program Duta Covid-19 Sulsel, Husni Thamrin serta Bagian Perencanaan dan Penganggaran Dinas Kesehatan Sulsel, Hasbullah.

Tim konsultan juga membahas percepatan penanganan corona bersama Tim GTPP Covid-19 Luwu Timur di Aula Rujab Bupati Luwu Timur.

Ichsan Mustari mengatakan, tracing dan testing perlu dibarengi dengan isolasi.

Dimana pelaksanaan isolasi harus terjadi physical distancing (jaga jarak).

Namun kondisi di lapangan, banyak masyarakat yang isolasi mandiri namun di dalam rumah ada beberapa orang dan ini menjadi soal.

Hal ini pula kata dia yang menjadi salah satu dasar ada wisata Covid yang dilaksanakan Pemprov Sulsel.

Dilain sisi, Pemkab Luwu Timur perlu melakukan upaya bukan hanya menjadikan masyarakat sebagai objek protokol Covid tapi sebagai subjek (pelaku).

"Libatkan mereka mulai dari tingkat RT. Sedapat mungkin ada sebuah peraturan yang mengatur untuk mendorong mereka melakukan protokol itu," saran Ichsan.

"Dan dalam peraturan itu, pelibatan sampai tingkat bawah tingkat RT baik sebagai pengawas maupun role model," imbuhnya.

Menurut Ichsan, untuk mendorong masyarakat tidak harus mendesak yang bersangkutan.

"Mari kita ubah lingkungan karena model masyarakat kita masih banyak yang patrialistik. Artinya cenderung orang berubah karena melihat orang lain," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved