Pria Penggal Leher Istri
Baru 2 Hari Nikah, Istri Kabur dari Rumah dan Hilang 1 Tahun, Pulang-pulang Kepala Dipenggal Suami
Kisah tragis remaja 19 tahun dipenggal Suami sendiri. Suami sakit hati lantaran Istri kabur dari rumah padahal baru nikah 2 hari.
Dalam sebuah pernyataan polisi mengatakan, "Seorang pengantin muda kabur dari rumah dengan pria lain, dua hari setelah pernikahan mereka setahun yang lalu."
"Pengantin pria muda mencari istrinya selama setahun sampai dia menemukannya di Mashhad (965 kilometer jauhnya) dan mendatangi istrinya dengan dalih dia telah memaafkannya."
Saat diinterogasi, pria itu mengatakan kepada polisi bahwa istrinya kelahiran 2001 dan adalah sepupunya.
Ia juga dilaporkan berkata kepada polisi bahwa telah memenggal kepala istrinya "di waktu yang tepat".
Pengecualian Hukum Iran
Menurut hukum Iran, seorang pria dapat membunuh istrinya tanpa hukuman jika dia menangkap basah si istri dengan pria lain.
Akan tetapi di kasus ini, media lokal menyebut wanita muda itu sebagai "pengantin yang kabur" usai meninggalkan suaminya.
Kasus pembunuhan yang juga dikenal dengan istilah honor killings ini terjadi di provinsi Khuzestan, Iran.
Wilayah itu memang identik dengan kasus-kasus honor killings.
Menurut ahli patologi sosial yang dikutip Daily Mail, banyak pria melakukan honor killings menderita penyakit fisik dan mental.
Mereka menganggap istri dan anak perempuannya sebagai bagian dari harta mereka.
Abbas Jafari Dolatabadi, mantan Ketua Pengadilan Provinsi Khuzestan, menganggap terjadinya honor killings sebagai masalah serius di provinsi tersebut.
Dia menyatakan, honor killings di Khuzestan telah "disahkan" dan "kebiasaan setempat memungkinkan pembunuhan ini terjadi, dan para pelaku pembunuhan ini sama sekali bukan buronan."
• Ketua Umum IPHI Ismed Hasan Putro Imbau Ormas Islam Kawal Pembatalan RUU HIP
• PBB Naik Hingga 600 Persen, Ini Kata Kepala BPKPD Wajo
• Servis Toyota Pakai Kartu Kredit Mandiri Dapat Cicilan 0%
"Sayangnya, honor killings terjadi di provinsi ini dengan cara yang sangat tragis, dan keluarga para korban biasanya tidak menuntut hukuman dari si pembunuh."
Berita suami penggal kepala istrinya ini muncul ketika Dewan Wali Iran menyetujui RUU untuk melindungi anak di bawah umur, akibat proses hukum yang tertunda atas kasus pembunuhan Romina Ashrafi, yang dibunuh bulan lalu oleh ayahnya.