Kereta Api Sulsel
KA Makassar-Parepare Beroperasi Juni 2021, NA: Bukan Target Muluk-muluk
Ia berharap, pertemuan ini akan memberi solusi dalam rangka percepatan pembebasan lahan.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah menargetkan, proyek nasional Kareta Api (KA) Makassar-Parepare beroperasi pada Juni 2021 mendatang.
"Saya kira target Juni 2021 ini, bukan target yang muluk-muluk selama struktur pemerintahan di Kabupaten Pangkep maupun Maros bekerja secara sistematis. Dilibatkanlah seluruh tokoh-tokoh," ujar NA dalam rilisnya, Senin (15/6/2020).
"Kalau tidak salah tadi, hampir boleh dikata pembebasan lahan kita hampir menemukan titik terang," jelas usai rapat koordinasi bersama Sekertaris Dirjen Perkeretaapian Kementerian PUPR, Kakanwil BPN, Kejati Sulsel dan Sekprov Sulsel, di Kantor Kejati Sulsel Jl Urip Sumoharjo Makassar.
Ia berharap, pertemuan ini akan memberi solusi dalam rangka percepatan pembebasan lahan.
"Saya yakin dan percaya, kalau struktur pemerintahan bekerja secara sistematis didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat yang ada, ini bisa dipercepat," ujarnya.
Dari sisi pengawasan secara hukum, tentunya Pemprov Sulsel, Dirjen Perkeretaapian Kementerian PUPR, Kakanwil BPN dan pihak terkait, tidak pernah khawatir karena Kejati Sulsel terus mengawal proyek tersebut.
"Sekali lagi nggak usah ragu, karena kita dibackup sama Pak Kajati, yang dari awal sudah betul-betul mengawal ini," katanya.
NA berandai, betapa indahnya jika proyek ini berhasil. Pasalnya, semua bukan tidak mungkin akan berubah.
"Orang bisa bekerja di Makassar tapi tinggalnya di Barru atau tinggal di Pangkep. Demikian juga sebaliknya orang Makassar, kerja di Pangkep, Maros, Barru, Parepare. Saya kira ini mempermudah kita semua," ujarnya.
"Demikian juga angkutan barang kita bisa lebih murah dan tidak ada lagi kontainer berkeliaran di jalan. Jadi, banyak hal objektif yang kita bisa rasakan kalau kereta api ini bisa selesai," jelasnya.