Uang 50 Dollar Singapura Dibilang Cuma Tisu Toilet: Siswa Ini Terancam Denda 2.000 Dollar
Namun, bukannya berupaya mengambil Uang yang tergeletak, laki-laki dalam video justru hanya melihatnya dan menuliskan "whoops".
TRIBUN-TIMUR.COM - Uang 50 Dollar Singapura Dibilang Cuma Tisu Toilet: Siswa Ini Terancam Denda 2.000 Dollar
Keberadaan Uang menjadi sangat berharga, terlebih lagi banyak yang kehilangan pekerjaan hingga sulit mendapat Uang di tengah pandemi Covid-19.
Namun, hal sebaliknya dilakukan oleh tiga pelajar ini dan tidak patut ditiru.
Sebuah akun Instagram mengunggah video Instagram Story yang menggambarkan seorang Siswa membuang selembar Uang dengan pecahan 50 dollar Singapura setara Rp 500 ribu dari atas gedung hingga Uang terhempas ke bawah.
Dalam video lain, lembar Uang tersebut nampak tergeletak di atas atap teras gedung atau sejenis kanopi.
Video ini diambil dari balkon yang terdapat seorang lelaki di sana.
Namun, bukannya berupaya mengambil Uang yang tergeletak, laki-laki dalam video justru hanya melihatnya dan menuliskan "whoops".
Dalam video lain, 2 orang bahkan membuang selembar Uang 50 dollar Singapura ke dalam lubang toilet, kemudian pelaku menekan tombol flush sehingga Uang itu tersedot ke dalam toilet.
• Deretan Bantahan Jordi Onsu Soal Sengketa Merek Geprek Bensu, dari Ajakan Damai hingga Curi Resep
• Inilah Rumah Imam Masjid di Mamuju yang Diundang Najwa Shihab Beri Sambutan di Wisuda Angkatan LDR

Dalam video itu nampak mereka senang atas perbuatan yang dilakukannya dan menyebut Uang itu sebagai kertas toilet mereka.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, yang mengutip Mothership, 12 Juni 2020, ada yang menyebut video itu dibuat untuk tujuan mencari ketenaran semata.
Lalu, ada juga yang menyebut kejadian itu terjadi pada 10 Juni 2020 di blok S. Rajaratnam.
Pelaku dalam video tersebut mengenakan masker hitam dan seragam sekolah mirip dengan Raffles Institution (RI).
FOLLOW:
Menanggapi informasi yang beredar, Raffles Institution mengonfirmasi ketiga Siswa yang terlibat dalam 3 video tersebut adalah anak didiknya yang saat ini sudah ditangani oleh pihak konseling sekolah.
Kemudian, sekolah akan mengambil tindakan disipliner lebih lanjut kepada ketiganya.