Dampak Covid
Tenaga Kesehatan Dirumahkan karena Pengunjung Rumah Sakit Sepi, Ini Reaksi PPNI
Perawat dan tenaga medis lainnya di Makassar dirumahkan, karena kondisi keuangan rumah sakit sudah tidak mampu membiayai biaya operasional
Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulawesi Selatan melakukan advokasi terhadap kalangan perawat yang dirumahkan di Kota Makassar.
Perawat dan tenaga medis lainnya di Makassar dirumahkan, karena kondisi keuangan rumah sakit sudah tidak mampu membiayai biaya operasional para tenaga kesehatan tersebut.
"Ini adalah bencana kedua setelah Pandemi Covid19 bagi sejawat tenaga kesehatan yang saat ini masih berjibaku sebagai garda terdepan dalam pelayanan ini," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPNI Sulsel Abdul Rachmat kepada tribun melalui pesan WhatsAppnya.
Abdul Rachmat mengaku memahami kondisi yang sangat sulit dialami bagi para rumah sakit. Dia meminta agar para tenaga kesehatan tidak sampai pada phk karena bhkan solusi dari efisiensi pengelolaan Fasyankes.
"Sekarang ini kami lagi mengadvokasi teman teman perawat di RSI Faizal yang di rumahkan agar tidak sampai di PHK," sebutnya.
Berdasarkan informasi diperoleh tribun di RSI Faisal ada ratusan tenaga kesehatan dirumahkan.
Hal itu terpaksa dilakukan karena kondisi keuangan rumah sakit sudah tidak mampu membiayai biaya operasional para tenaga kesehatan tersebut.
"Ketidakmampuan RS membiayai biaya operasional akibat menurunnya kunjungan RS," kata Rachmat.
Rachmat mengaku kondisi ini tidak hanya terjadi di Kota Makassar. Tetapi sudah terjadi dibeberapa daerah lainnya, seperti RSUD Kabupaten Pinrang.