Saatnya Berkolaborasi Menuntaskan Pandemi Covid-19

Laporan: Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, S.KM, M.Kes, M.Sc.PH
Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Pusat
Melaporkan dari Makassar

Penularan Covid-19 saat ini masih tinggi. Namun pemerintah sudah akan melaksanakan kebijakan New Normal.

Ini adalah tantangan bagi kita sebagai Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) karena New Normal lebih merupakan pendekatan ekonomi, bukan pendekatan kesehatan.

Maka dari itu, SKM perlu mengambil peran dan mempersiapkan diri dalam menghadapinya.

Lakukan pendekatan secara langsung kepada lingkungan sekitar untuk tetap menjalankan protokol kesehatan yang benar pada masa transisi ini.

Sarjana Kesehatan Masyarakat harus menjadi garda terdepan dalam melakukan edukasi, pendampingan, dan pengawalan terhadap penerapan sosial distancing dan physical distancing di masyarakat.

• Tanjung Palette, Sajikan Pemandangan Teluk Bone dan Dikenal Tempat Menenggelamkan Orang

Hal tersebut antara lain yang saya sampaikan saat menjadi narasumber Halal Bi Halal dan Bincang Reflektif Kesehatan Masyarakat, Minggu (7/6/2020) malam.

Acara yang berlangsung sekira tiga jam ini mengangkat tema Menuju Era New Normal.

Selain saya, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pusat Dr. Ede Surya Darmawan, S.KM, M.DM juga tampil sebagai pembicara.

Acara dipandu A. Ikram Rifqi, S.KM (CEO Jago Preventif).

Saya mengatakan, berdasarkan situasi global, kita perlu menekan kurva kasus Covid-19.

Dalam upaya menurunkan kasus tersebut, perlu adanya pelaksanaan pembatasan aktivitas yang di Indonesia saat ini disebut sebagai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta berbagai pendekatan lain seperti pelaksanaan protokol kesehatan yang benar.

Nah peran SKM di era New Normal bisa dilakukan di berbagai level. Antara lain:

Di rumah tangga, bisa melakukan pendidikan kehidupan bersih dan sehat kepada keluarga, sehingga mereka mampu menjalankan protokol kesehatan yang benar.

Di tempat kerja, dengan mematuhi aturan physical distancing dan protokol kesehatan lainnya.

• Banjir di Bantaeng, Dua Jembatan di Kelurahan Bonto Sungguh Jebol

Di lingkungan masyarakat, di mana pada dasarnya tenaga kesehatan masyarakat ini sangat penting dalam pencegahan penularan Covid-19.

Ilmu kesehatan masyarakat terpakai semua mulai dari analisis data, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan berbagai ilmu kesmas lainnya.

Kita sebagai promotor juga wajib menjadi role model dalam mematuhi protokol kesehatan dan juga menjadikan momen ini sebagai lahan praktik bagi SKM untuk unjuk diri.

Pada closing statement saya menyampaikan bahwa pada situasi seperti ini, kita sebagai tenaga kesehatan masyarakat perlu mengambil peran, memanfaatkan ilmu yang kita punya, dan melakukan yang terbaik di bidang kita masing-masing.

Sampaikan pemahaman kita kepada masyarakat dengan baik.

Jangan runtuhkan kepercayaan terhadap pemerintah. Bangun kepercayaan kepada pemerintah untuk dapat menyelesaikan pandemi ini.

Setiap kita adalah duta dalam mematuhi protokol kesehatan dan regulasi yang dibuat demi menekan angka kasus Covid-19 dan jadilah contoh yang baik.

Stop informasi hoax dan berikan informasi yang valid kepada masyarakat.

Stop mengeluh dan menyalahkan orang lain. Saatnya berkolaborasi untuk menuntaskan pandemi ini. (*)