Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Sulsel

Penjelasan Resmi Gubernur Apa Penyebab Pasien Corona Sulsel Melonjak, Kenapa Makassar Disalahkan?

Cek Perkembangan Terbaru Corona Sulsel Kamis Hari Ini dan penjelasan resmi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kenapa Covid-19 melonjak

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mansur AM
NET
Pasien Covid-19 Meninggal - Cek Perkembangan Terbaru Corona Sulsel Hari Ini dan penjelasan resmi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kenapa Covid-19 melonjak di daerah ini 

Terkait intervensi Pemprov Sulsel, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel itu menyebut ada tiga langkah besar yang dilakukan.

"Pertama agresif testing atau tes massif. Hasil pemeriksaan kontak dari pasien positif terus dimassifkan. Salah satunya bagaimana menangkap OTG di masyarakat," katanya.

Kedua, pelacakan kontak. "Penyebaran virus Covid-19 ini karena kontak erat. entah itu satu kantor, satu rumah, dan tetap melakukan aktivitas keramaian. Itu menyebabkan kita ditemukan vitus itu," katanya.

Dan ketiga, Pemprov Sulsel massifkan edukasi kepada masyarakat.

Salahkan Makassar Tidak Ketat Lagi

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebut, daerah yang masuk zona merah di Sulsel hanya Kota Makassar.

Salah satu penyebab angka positif Covid-19 di Sulsel melonjak, karena penambahan pasien dari Kota Makassar yang meleset dari perkiraan.

Kota Makassar satu-satunya daerah dengan kode merah di Sulsel.

Penyebabnya karena Pemkot Makassar sempat melonggarkan protokol kesehatan tanpa koordinasi dengan Gubernur Sulsel selaku ketua Tim Gugus Penanganan Covid-19 di Sulsel.  

"Yang merah itu Makassar, karena memang kemarin ini ada pelonggaran yang dilakukan Pemkot (Makassar), Sehingga kita agak kesulitan juga," ujar NA dalam gelar wicara Gugus Tugas Covid-19 Pusat bertema 'Masa Transisi di Sulawesi: Strategi dari Zona Merah ke Zona Hijau?' Rabu (10/6/2020) pagi.

Padahal di kepala gubernur, seharusnya Makassar ini diperketat mengingat posisinya zona merah.

"Padahal kita berharap Makassar ini adalah episentrum penularan utama, maka kita ingin Makassar lebih ketat lagi," jelasnya.

Bahkan, Bupati Bantaeng 2 periode itu menyebut pergantian Pejabat Wali Kota Makassar dari Iqbal Suhaeb ke Yusran Jusuf juga salah satu penyebab angka Corona di Makassar tak terkontrol.

"Ada pergantian Pejabat Wali Kota, sehingga ada miss komunikasi dalam pengambilan kebijakan," ujar NA.

Penjelasan dari Nurdin Abdullah ini menuai pro dan kontra di masyarakat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved