Ngovi Tribun Timur
Mitos atau Fakta Bawang Merah Tangkal Virus Corona? Ini Penjelasan Peneliti Unhas Yusnita Rifai
Peneliti muda Unhas Yusnita Rifai PhD Apt menjawab isu tentang bawang merah yang banyak diyakini dapat menangkal virus Corona (Covid-19).
Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Peneliti muda dan Dosen Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) Yusnita Rifai PhD Apt menjawab isu tentang bawang merah yang banyak diyakini dapat menangkal virus Corona (Covid-19).
Hal tersebut disampaikan dalam Ngobrol Virtual (Ngovi) Tribun Timur seri keempat dengan tema Mitos Obat Covid-19, Rabu (10/6/2020) malam.
Dia mengatakan bahwa beberapa waktu yang lalu bawang merah populasi disebut sebagai penangkal virus Corona.
Mitos atau Fakta?
Menurutnya, hal tersebut adalah mitos.
"Kalau mitos kan dari bahasa Yunani ya itu artinya cerita berlatar masa lalu, berlebihan-lebihan yang merupakan hasil personifikasi jadi orang percaya karena pengalaman lalu mereka melakukan sugesti, mereka mempersepsi individual," katanya.
Ketua Tim Satgas Covid-19 Fakultas Farmasi Unhas itu menceritakan bahwa zaman dahulu, orang tua menyematkan bawang merah pada bayi yang baru lahir.
"Nah, kalau kalung bawang merah mungkin karena zaman dulu bayi-bayi yang baru lahir itu diberikan air disematkan bawang merah," katanya.
Bawang merah sendiri, kata dia, mengandung alisin.
"Jadi alisin itu kalau berdasarkan riset itu mampu mensintesis dinding protein bakteri yang merupakan antibakteri kalau karena mengandung gugus tiol itu yang mampu menghambat sintesis dari dinding sel bakteri," jelasnya.
Pada saat mengiris atau mengupas bawang merah, lanjutnya, mata akan berair.
Yang terjadi adalah alisin melepaskan enzim alinase lalu kemudian ia akan bereaksi menghasilkan senyawa intermediet namanya aril sulfonat.
"Nah hasil aril sulfonat merupakan hasil hidrolisis. Dia akan merangsang keluarnya air mata nah baunya yang tajam itu akan menjadi repelan atau menjauhkan binatang jadi misalnya ada serangga yang mendekati itu tidak akan tahan dengan hasil kondensasi asam atau hidrolisis dari aril sulfonat tadi," ungkapnya.
Olehnya itu, banyak orang yang mengartikan bahwa bawang merah dapat menangkal virus.
"Padahal sebenarnya tidak seperti itu. Jadi keliru kalau kita menganggap kalau itu antivirus," kata Anggota Indonesian Young Scientist Forum for Covid-19 itu.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Rudi Salam