Tribun Makassar
Masa Pandemi, Warga Sulsel Habiskan Uang untuk Fashion dan Kosmetik Sekitar 45 Persen
Sementara itu, pada April 2020, jumlah pembelian tercatat sebanyak 257.011 dan penjual sebanyak 7.424.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi tunai (uang kartal) KPw Bank Indonesia Provinsi Sulsel, net outflow Rp2,53 triliun pada sistem pembayaran tunai Mei 2020.
Sementara itu, pada April 2020, jumlah pembelian tercatat sebanyak 257.011 dan penjual sebanyak 7.424.
Berdasarkan kategori produk yang dibeli, fashion (24%), personal care & kosmetik (21%) dan handphone & aksesoris (13%) mendominasi.
Uang Tunai
Jumlah uang kartal yang masuk (cash inflow) tercatat sebesar Rp1,13 triliun, sementara uang kartal yang keluar (cash outflow) sebesar Rp3,67 triliun.
Tercatat penarikan perbankan sebesar Rp 2,51 triliun atau 68,5% dari cash outflow, sedangkan sisanya 31,5% adalah untuk pemenuhan empat kas titipan dan transaksi lainnya.
Adapun dua aktivitas yang mempengaruhi terjadinya cash outflow yaitu momen Bulan Ramadan, dan penarikan bansos bagi masyarakat terdampak Covid-19.
Realisasi pemenuhan uang tunai untuk kebutuhan Bulan Ramadan dan Idul Fitri 1441 H, 24 April 2020 - 20 Mei 2020 adalah sebesar Rp 3,59 triliun.
Realisasi tersebut seiring dengan menurunnya penarikan oleh perbankan dan kas titipan yang tidak dapat berjalan maksimal sebagai dampak dari pandemik Covid-19.
"Adapun serapan Uang Pecahan Besar dan Uang Pecahan Kecil terbesar berasal dari penarikan perbankan, kas titipan Kota Palopo dan Kas titipan Kabupaten Bulukumba," kata Direktur Eksekutif Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso, Minggu (7/6/2020).
Selama Bulan Ramadhan terdapat 37 bank yang melayani penukaran uang di 79 kantor cabang.
Sementara itu, penyelenggaraan sistem pembayaran non tunai melalui RTGS pada bulan April 2020, tercatat masih mengalami peningkatan baik secara nominal dan volume di tengah ekonomi yang cenderung melambat.
Secara nominal, RTGS tercatat meningkat sebesar 25,7% (mtm) mencapai Rp 12,9 triliun, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 10,3 triliun.
Demikian pula dengan volume RTGS pada bulan April 2020, tercatat sebanyak 4.712 transaksi, atau meningkat sebesar 3,1% (mtm) dari 4.571 transaksi pada Maret 2020.
Disisi lain, transaksi kliring transfer dana melalui SKNBI di Provinsi Sulsel mengalami penurunan pada bulan April 2020, baik nominal maupun jumlah warkat.
Nilai transaksi kliring pada bulan April 2020 menurun sebesar 11,5% (mtm) menjadi Rp2,2 triliun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat Rp2,5 triliun.
Walaupun demikian, volume transaksinya mengalami peningkatan sebesar 10,3% (mtm) atau naik menjadi sebanyak 48.923 warkat, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 44.376 warkat.
Dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, nilai transaksi pembayaran non tunai menggunakan kartu ATM/D tercatat mengalami penurunan seiring dengan melemahnya konsumsi RT.
Dari sisi nominal, transaksi kartu ATM/D pada triwulan I 2020 tercatat mencapai Rp45,8 triliun, turun sebesar 8,1% (yoy).
Disisi lain, volume transaksi kartu ATM/D tercatat mencapai 40,9 juta transaksi pada triwulan berjalan, mengalami peningkatan sebesar 8,7% (yoy).
Peningkatan secara volume ini diperkirakan dipengaruhi pemberlakukan PSBB yang mendorong behaviour shifting masyarakat untuk berbelanja secara non tunai/online.
Pada transaksi e-Commerce, 60% transaksinya dilakukan secara non tunai (transfer bank; 39,2% dan uang elektronik; 20,2%).
Dilihat dari perkembangan jumlah kartu, terdapat peningkatan sebesar 18,1% (yoy) dari 13,9 juta kartu menjadi 16,4 juta kartu.
Sejalan dengan transaksi ATM/D, transaksi kartu kredit secara nominal dan volume mengalami penurunan.
Nominal transaksi menggunakan kartu kredit pada triwulan I 2020 tercatat sebanyak Rp977 miliar, turun sebesar 22,6% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Begitupun juga dari sisi volumenya, transaksi kartu kredit turun sebesar 23,4% (yoy) dari 1,2 juta menjadi 910 ribu.
Hal ini disebabkan oleh penurunan aktivitas sejalan dengan himbauan physical distancing dan penurunan pendapatan masyarakat sebagai dampak langsung wabah COVID-19.
Disisi lain, NPL kartu kredit mengalami perbaikan yakni pada angka 2,7% pada triwulan I 2020 dari 3,3% pada triwulan I 2019.
Dari Desember 2019 hingga Mei 2020, jumlah merchant yang menggunakan QRIS di Sulsel mencapai 88.226 atau tumbuh sebesar 161,8%.
Tingkat pertumbuhan jumlah merchant di Sulsel tersebut berada di atas pertumbuhan nasional, dan juga menempati posisi ke-5 sebagai salah satu daerah dengan tingkat pertumbuhan tertinggi diantara wilayah kerja Bank Indonesia.
Dari sisi volumenya, transaksi e-Commerce menunjukkan peningkatan pada bulan April 2020 walaupun secara nominalnya sedikit menurun.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, secara nominal transaksi e-Commerce tercatat sebesar Rp230,6 miliar atau menurun 0,01% (mtm).
Secara volume, jumlah transaksi e-Commerce tercatat 718 ribu transaksi atau meningkat 9,6% (mtm).
Dilihat dari metode pembayarannya, 38% transaksi dilakukan via transfer bank dan 25,4% transaksi dilakukan via uang elektronik.
Hal ini menunjukkan transaksi e-Commerce yang didominasi oleh penggunaan non tunai untuk metode pembayarannya.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: