Tak Hanya George Folyd, Pria Kulit Hitam Ini juga Tewas karena Kekerasan Polisi hingga Prancis Rusuh
Adama Treore adalah pria kulit hitam yang meninggal diduga karena penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi Prancis, sebagaimana dikutip dari BBC.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Kematiannya memicu protes terhadap kebrutalan polisi di Prancis.
Pada 19 Juli 2016, Adama Traore keluar bersama kakak laki-lakinya Bagui di pinggiran kota Paris, Beaumont-sur-Oise.
Polisi mendekati keduanya, mencari Bagui sehubungan dengan kasus lain.
Para petugas berusaha untuk memeriksa ID mereka, tetapi Adama tidak memilikinya dan melarikan diri ke rumah terdekat, di mana ia ditangkap.
Tiga petugas National Gendarmerie menindasnya saat menangkapnya.
Traore meninggal di kendaraan polisi saat diangkut ke kantor polisi.
Sebanyak empat laporan otopsi dikeluarkan untuk Traoré.
Awalnya, para ahli gagal menyetujui apakah penyebab kematiannya adalah mati lemas setelah polisi menjepitnya di tanah, atau kondisi medis mendasar lainnya.
Yang lain menyarankan kemungkinan adanya obat dalam tubuhnya yang berkontribusi pada kematiannya, tetapi laporan toksikologi untuk ganja dan alkohol dilaporkan sebagai negatif.
Namun, sebuah laporan hukum Perancis pada tahun 2020 menyatakan ada tetrahydrocannabinol dalam darahnya.
Laporan medis resmi akhirnya menyebutkan gagal jantung sebagai penyebab kematian.
Namun, otopsi kedua dilakukan secara independen dari penegakan hukum, mencatat sesak napas akibat tekanan yang berkelanjutan sebagai penyebab kematian.
Akibat
Kematian Traore menimbulkan kecurigaan bahwa pemeriksa medis telah berkolusi dengan polisi dalam pembuatan laporan pertama mereka.
Investigasi polisi internal berikutnya membebaskan para petugas.